Membahas tentang AS Roma, tentu tidak terlepas dari predikat klub yang cukup konsisten bersaing di papan atas klasemen Liga Italia. Sebagai salah satu klub kebanggaan Ibukota Italia ini, AS Roma tentu menjadi daya tarik untuk mendatangkan para pemain hebat dalam timnya. Selain itu, perhatian akan sejarah peradaban dunia tentang Kota Roma, tidak akan terlepas sebagai salah satu daya tarik untuk menarik para pecinta sepakbola di seluruh dunia.
Akan tetapi yang kerap menjadi masalah adalah inkonsistensi dalam meraih gelar juara. Jika dibandingkan dengan klub hebat Italia lainnya seperti Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, klub ibukota ini sangat jauh dibandingkan klub-klub tersebut. Bahkan prestasi AS Roma hanya bisa disandingkan dengan klub sekota yang juga rival beratnya yaitu Lazio.
Meski pun jarang meraih gelar juara, yang menarik adalah AS Roma selalu sukses mendatangkan pemain yang kerap menjadi idola pada tiap musimnya. Mungkin para pendukung AS Roma di seluruh dunia tidak akan lupa dengan nama-nama hebat seperti Gabriel Batistuta, Cafu, Daniele De Rossi, Francesco Totti, dan sederetan legenda lainnya. Bahkan yang terbaru adalah nama-nama seperti Alisson Becker, Kevin Strootman, Mohamed Salah, atau mungkin Radja Nainggolan. Para pemain tersebut merupakan beberapa nama yang pernah menjadi idola di skuad AS Roma.
Jika pada musim sebelumnya ada nama Chris Smalling atau Nicolo Zaniolo, maka pada musim ini ada nama pemain asal Armenia yaitu Henrikh Mkhitaryan. Tentu para pecinta sepakbola dunia tidak asing dengan pemain 31 tahun ini, kualitasnya di lapangan mampu mengantarkan AS Roma terus bersaing di papan atas musim ini. Selain itu, para pendukung AS Roma memiliki idola baru dalam skuad klub kesayangan mereka musim ini.
Henrikh Mkhitaryan sebenarnya sudah bergabung dengan AS Roma sejak awal musim lalu, namun sebagai pemain pinjaman. Karena penampilannya luar biasa musim lalu dan kontraknya bersama klubnya sebelumnya sudah habis, maka pada awal musim ini AS Roma bisa memboyong Mkhitaryan secara gratis. Dari data statistik musim ini, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini sudah bermain pada 18 laga, mencetak 8 gol, dan menyumbang 8 asis untuk AS Roma di Serie A. Sedangkan di ajang Liga Europa, Mkhitaryan bermain pada 5 laga, mencetak 1 gol dan 2 asis untuk AS Roma.
Menarik sejarah beberapa tahun sebelumnya, Henrikh Mkhitaryan lahir di Kota Yerevan, yang merupakan kota dari negara Uni Soviet, namun saat ini sudah pecah menjadi beberapa negara dan Kota Yerevan masuk dalam bagian negara Armenia. Pemain yang lahir pada 21 Januari 1989 ini mengawali karir sepakbolanya bersama klub di kota kelahirannya yaitu FC Pyunik Yerevan. Bersama tim akademi dari FC Pyunik Yerevan, Mkhitaryan tampil sangat luar biasa dibandingkan dengan pemain seusianya. Hal ini membuat sang pemain mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di akademi klub elit Brazil, yaitu Sao Paulo U17.
Selama beberapa musim bermain untuk tim junior FC Pyunik Yerevan dan mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di akademi Sao Paulo, akhirnya pada awal musim 2006/2007 lalu, Mkhitaryan secara resmi dipromosikan ke tim senior FC Pyunik Yerevan. Bermain selama 3 musim untuk tim senor FC Pyunik Yerevan, Mkhitaryan akhirnya bermain untuk klub Ukraina, Metalurg Donetsk, selama 1 musim, dan bersama Shakhtar Donetsk selama 3 musim.
Mengakhiri karir di sepakbola Ukraina, akhirnya Mkhitaryan hijrah ke tanah Jerman bersama klub besar yaitu Borussia Dortmund. Awal nama Henrikh Mkhitaryan mulai dikenal oleh banyak pecinta sepakbola adalah ketika tampil luar biasa bersama Borussia Dortmund, hingga akhirnya bergabung dengan klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.
Jika dilihat dari fluktuasi harga pasar, Mkhitaryan mendapatkan kesuksesan karirnya dalam dunia sepakbola yaitu ketika berseragam Manchester United, tepatnya pada musim 2015/2016 lalu. Sebelum akhirnya hijrah ke Arsenal pada pertengahan musim 2017/2018. Bersama The Gunners Arsenal, Mkhitaryan dinilai mengalami penurunan performa hingga akhirnya pada awal musim lalu dipinjamkan ke AS Roma dan pada awal musim ini diboyong secara permanen oleh AS Roma.
Jika dilihat dari data efektifitas penampilan, Mkhitaryan dinilai sangat efektif ketika berseragam Borussia Dortmund dan Shakhtar Donetsk. Bersama Borussia Dortmund, Mkhitaryan mampu mencatatkan 140 penampilan, dengan 41 gol dan 49 asis. Sedangkan bersama Shakhtar Donetsk, Mkhitaryan membukukan 106 laga, mencetak 44 gol, dan menyumbang 23 asis.
Selain itu, pemain bertinggi 177 cm ini sudah membukukan 63 laga, mencetak 13 gol dan 11 asis untuk Manchester United, kemudian 59 laga, mencetak 9 gol dan 13 asis untuk Arsenal. Sedangkan untuk klubnya saat ini yaitu AS Roma, Mkhitaryan sudah bermain pada 50 laga, mencetak 18 gol dan 18 asis, dan diprediksi akan terus bertambah hingga masa kontraknya habis pada akhir musim ini. Dari klausul kontrak pemain, AS Roma memiliki opsi perpanjangan kontrak Mkhitaryan apabila memenuhi beberapa syarat penampilan di lapangan.
Di level timnas Armenia, Henrikh Mkhitaryan dinilai menjadi tumpuan utama sampai pada saat ini. Tercatat Mkhitaryan sudah bermain pada 88 laga, mencetak 30 gol, dan menyumbang 25 asis untuk timnas senior Armenia sejak debutnya pada 14 Januari 2007 saat usianya masih 17 tahun 11 bulan 24 hari. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa timnas Armenia masih sangat jauh ketinggalan dibandingkan dengan timnas lainnya di eropa, sehingga sampai saat ini timnas Armenia berada di posisi 99 peringkat FIFA dan belum pernah meraih gelar juara pada gelaran apapun.
Untuk urusan prestasi yang pernah diraih bersama klub, pemain yang juga bisa bermain sebagai winger kanan dan winger kiri ini sudah cukup banyak. Yaitu mulai dari klubnya di Armenia, FC Pyunik Yerevan, lalu bersama klub Ukraina, Shakhtar Donetsk, bersama klub Jerman, Borussia Dortmund, dan bersama raksasa Inggris, Manchester United. Sayangnya Mkhitaryan belum pernah mendapatkan gelar juara bersama klub Ukraina, Metalurg Donetsk, dan klub Inggris, Arsenal. Selain itu, bersama AS Roma juga belum pernah meraih gelar juara dan berharap bisa memberikan gelar juara bagi klub ibukota Italia ini pada musim ini atau beberapa musim ke depan.
Untuk penghargaan individu, Henrikh Mkhitaryan pernah menjadi pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak di Liga Ukraina pada musim 2012/2013 ketika membela Shakhtar Donetsk. Selain itu juga Mkhitaryan pernah menjadi pencetak gol terbanyak di DFB Pokal pada 2015/2016 lalu bersama Borussia Dortmund. Dan tentunya Henrikh Mkhitaryan merupakan pemegang rekor pemain terbaik Armenia sampai saat ini yaitu dengan 10 gelar pemain terbaik, serta memiliki peluang untuk memperpanjang gelar tersebut pada tahun ini.
Dari data statistik yang sudah diuraikan tersebut, tentu harapan besar para pendukung AS Roma agar Mkhitaryan mampu terus tampil konsisten dan memberikan yang terbaik bagi klub ibukota Italia ini. Patut ditunggu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H