Sepakbola di kawasan asia dalam dua dekade terakhir semakin menarik perhatian pecinta sepakbola di seluruh dunia. Di mulai sejak Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang membuat mata dunia semakin terbuka akan potensi pemain dari kawasan asia. Dan semakin menunjukkan kualitasnya dalam beberapa tahun terakhir.
Bukan hanya pemain yang menarik perhatian, penyelenggaraan event sepakbola dunia pun semakin sering di adakan di kawasan asia. Yang paling menarik perhatian dalam beberapa tahun ke depan adalah ajang Piala Dunia 2022 yang akan diselenggarakan di Qatar. Hal ini membuat banyak klub dari kawasan asia semakin berbenah dengan memboyong banyak pemain dari eropa maupun dari amerika selatan.
Namun tidak dapat dipungkiri, meski saat ini sepakbola asia tengah berbenah, kualitas kompetisi yang diadakan masih kalah jauh dibandingkan dengan kompetisi di kawasan eropa. Salah satu contohnya adalah ajang Liga Champions Asia yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Liga Champions Eropa.
Beberapa waktu lalu Liga Champions Asia sudah menggelar laga final yaitu antara klub Iran, Persepolis, melawan klub Korea Selatan, Ulsan Hyundai. Dan hasilnya klub asal Korea Selatan, Ulsan Hyundai keluar sebagai juara dan merupakan gelar kedua bagi klub tersebut setelah pada tahun 2012 lalu Usan Hyundai juga meraih gelar juara Liga Champions Asia.
Pada ajang Liga Champions Asia musim ini, terdapat beberapa pemain muda potensial yang dinilai cukup mampu jika harus bermain untuk klub di kompetisi eropa, berikut diantaranya.
1. Bashar Resan
Pemain 23 tahun yang berposisi sebagai gelandang serang ini merupakan punggawa dari klub Iran, Persepolis. Namun pada 1 Januari 2021 nanti, Bashar Resan akan berstatus pemain dari klub Qatar, Qatar SC, setelah diboyong dari Persepolis. Bersama Persepolis, pemain timnas Irak ini menjadi pemain penting yang mengantarkan klub Iran tersebut sampai ke partai final Liga Champions Asia tahun ini. Tercatat pemain kelahiran Kota Baghdad, Irak ini membukukan 10 laga, mencetak 1 gol dan 2 assist untuk Persepolis di Liga Champions Asia 2020.
2. Shuto Abe
Pemain 23 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah ini merupakan punggawa dari klub Jepang, FC Tokyo. Meski bukan pemain yang berlabel timnas, pemain kelahiran Kota Tokyo, Jepang ini mampu menjadi pilihan utama dalam timnya dan mengantarkan FC Tokyo sampai ke babak 16 besar Liga Champions Asia 2020. Terhitung pemain yang juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan ini bermain pada 7 laga, mencetak 1 gol dan 2 assist untuk FC Tokyo di Liga Champions Asia musim ini.
3. Yuning Zhang
Pemain 23 tahun yang berposisi sebagai striker ini merupakan punggawa dari klub Liga China, Beijing Sinobo Guoan. Pemain timnas China ini baru pada 24 Februari 2019 lalu kembali bermain di China setelah sebelumnya bermain untuk beberapa klub di eropa. Zhang sebelumnya pernah bermain untuk klub Belanda, Vitesse Arnhem dan ADO Den Haag, klub Jerman, Werder Bremen, dan bermain untuk klub Inggris, West Bromwich Albion. Zhang berhasil mengantarkan Beijing Sinobo sampai pada babak perempat final Liga Champions Asia tahun ini. Tercatat sang striker membukukan 6 laga, mencetak 2 gol dan 1 assist untuk Beijing Sinobo di Liga Champions Asia musim ini.
4. Tetsushi Yamakawa
Pemain 23 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini merupakan punggawa dari klub Jepang, Vissel Kobe. Pemain yang pernah menimba ilmu ditim Vissel Kobe Youth ini sempat bermain untuk klub Jepang, Tsukuba University, dan akhirnya kembali bermain untuk Vissel Kobe pada 2020. Pemain muda kelahiran Kota Hyogo, Jepang, ini merupakan pemain yang sangat efektif ketika dimainkan di lapangan. Pada musim ini di Liga Champions Asia, Yamakawa berhasil membukukan 5 laga bersama Vissel Kobe dan tampil cukup baik. Hal ini juga ikut mengantarkan Vissel Kobe sampai pada babak semifinal Liga Champions Asia 2020.
5. Jake Brimmer
Pemain 22 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah ini merupakan punggawa dari klub Australia, Melbourne Victory. Sebagai catatan, Australia masuk sebagai anggota sepakbola asia sejak beberapa tahun lalu, sehingga klub dari Australia juga ikut berkompetisi di kompetisi asia. Jake Brimmer baru dibeli oleh Melbourne Victory dari klub Australia lainnya, Perth Glory. Jake Brimmer merupakan punggawa dari akademi sepakbola Liverpool Youth dan sampai bermain untuk Liverpool U23. Musim ini di Liga Champions Asia, Jake Brimmer bermain sebanyak 6 laga dan mencetak 2 gol untuk Melbourne Victory.
6. Mehdi Abdi Qara
Pemain 22 tahun yang berposisi sebagai striker ini merupakan punggawa dari klub Iran, Persepolis, dan berhasil mengantarkan klubnya sampai ke babak final Liga Champions Asia 2020. Pemain yang menjadi bagian dari timnas Iran U23 ini sebenarnya hanya menjadi pemain pelapis di skuad Persepolis musim ini, namun ketika dimainkan, Mehdi tampil cukup efektif. Tercatat pada musim ini bersama Persepolis, Mehdi Qara hanya bermain pada 5 laga, namun mampu mencetak 3 gol di Liga Champions Eropa musim ini.
