Beberapa tahun lalu, Liga Premier Inggris menjadi liga terbaik di dunia dan predikat tersebut bertahan cukup lama. Namun pada beberapa tahun terakhir ini Liga Premier Inggris menjadi liga terbaik kedua setelah Laliga Spanyol. Predikat ini tentu memiliki dasar, yaitu angka koefisien dari UEFA yang dinilai dari keikutsertaan wakil dari tiap liga di kompetisi eropa. Meski berada di peringkat 2, Liga Premier Inggris masih menjadi liga dengan tingkat persaingan yang sangat ketat.
Hal ini menjadikan, banyak pemain yang sangat mendambakan untuk bisa bermain untuk klub Liga Premier Inggris. Bukan hanya persaingan di lapangan yang ketat, tingkat popularitas dari pemain di Liga Premier Inggris juga sangat tinggi, sehingga menarik banyak perhatian. Bukan hal mudah untuk bisa berlaga untuk klub Liga Premier Inggris, apalagi bisa bermain di tim besar dan juga menembus tim utama. Selain karena harus memiliki kualitas yang luar biasa, urusan administrasi juga kadang menjadi masalah bagi pemain yang ingin bermain di Inggris.
Pemain dari Inggris dan dari zona UEFA, untuk menjadi pemain dari klub Liga Premier Inggris bukan menjadi masalah, karena tidak terhalang oleh masalah administrasi. Namun yang menarik adalah regulasi yang diberlakukan untuk pemain Non UEFA atau dari zona lain. Salah satu zona sepakbola adalah zona AFC yang meliputi benua Asia dan ditambah oleh negara Australia.
Sangat jarang pemain dari zona AFC yang mampu menembus klub di Liga Premier Inggris pada tiap musim kompetisi. Untuk musim ini, di Liga Premier Inggris, tercatat hanya 4 pemain dari zona AFC yang mampu bermain untuk klub Liga Premier Inggris. Berikut reviewnya.
Pemain 25 tahun yang berposisi sebagai winger kiri ini merupakan punggawa timnas Jepang yang saat ini bermain untuk Liverpool. Penampilan apik dan konsisten Minamino bersama RB Salzburg dalam beberapa musim lalu, membuat manajemen Liverpool tidak ragu untuk membeli sang pemain Jepang pada paruh kedua musim lalu.
Pada paruh kedua musim lalu, Takumi Minamino hanya menjadi pelapis di skuad Liverpool dan lebih sering menjadi pemain cadangan. Pada musim ini, dari data statistik Minamino cukup sering dimainkan karena mampu beradaptasi secara baik dengan cara bermain anak asuh Jurgen Klopp tersebut.Â
Tercatat pemilik 26 laga bersama timnas Jepang ini sudah bermain pada 12 laga, mencetak 3 gol, dan menyumbang 1 assist untuk skuad Liverpool musim ini di semua kompetisi. Di skuad Liverpool, Minamino harus tetap berjuang lebih karena untuk mendapatkan posisi utama dalam skuad, sang pemain harus bersaing dengan nama-nama hebat seperti Sadio Mane dan Diogo Jota.
Pemain 28 tahun yang berposisi sebagai winger kiri ini merupakan pemain kunci dari timnas Korea Selatan. Mantan pemain Hamburger SV dan Bayer Leverkusen ini tidak diragukan lagi kualitasnya di lini depan, bahkan musim ini nama Son Heung Min menjadi pemain andalan dari manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. Penampilan apik Son sejauh ini sudah membuahkan hasil yaitu 5 kali menjadi pemain terbaik Korea Selatan dan 2 kali menjadi pemain terbaik dari Tottenham Hotspur.
Pada musim ini, pemain yang memiliki 89 kali laga bersama timnas Korea Selatan ini selalu dimainkan dan berkontribusi banyak bagi Tottenham Hotspur. Peran Son di lini serang Tottenham Hotspur mampu membuat klub London tersebut menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier Inggris saat ini. Dari data statistik, Son sudah bermain pada 16 laga, mencetak 12 gol, dan menyumbang 5 assist untuk Tottenham Hotspur musim ini di semua kompetisi.
Pemain 27 tahun yang berposisi sebagai winger kanan ini merupakan punggawa dari timnas Iran. Pemain yang juga bisa bermain sebagai winger kiri ini merupakan punggawa dari klub Liga Premier Inggris, Brighton & Hove Albion.Â
Penampilan apik Alireza bersama mantan klubnya AZ Alkmaar pada musim 2017/2018 lalu membuat manajemen Brighton & Hove Albion langsung membeli sang pemain pada awal musim 2018/2019 lalu. Bahkan pada saat berseragam AZ Alkmaar, pemilik 44 laga bersama timnas Iran ini mampu mencetak 21 gol dalam 1 musim, sehingga menjadi pencetak gol terbanyak dari Liga Belanda pada musim 2017/2018 lalu.
Namun sayangnya bersama Brighton & Hove Albion, sejak bergabung pada awal 2018/2019 lalu, Alireza tidak mampu berkembang dengan baik dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Hal ini juga membuat harga pasar pemain kelahiran Kota Jirandeh, Iran ini terus mengalami penurunan. Dari data statistik, musim ini Alireza sudah bermain pada 8 laga, mencetak 2 gol, dan 2 assist untuk Brighton & Hove Albion di semua kompetisi.
4. Mathew Ryan
Pemain 28 tahun yang berposisi sebagai penjaga gawang ini saat ini menjadi penjaga gawang utama dari Brighton & Hove Albion. Mantan penjaga gawang Valencia ini sudah berseragam Brighton & Hove Albion pada awal musim 2017/2018 lalu. Sejak bergabung denga Brighton & Hove Albion, Mathew Ryan selalu menjadi pilihan utama dalam tim.
Selain menjadi penjaga gawang utama Brighton & Hove Albion, Mathew Ryan juga menjadi penjaga gawang utama dari timnas Australia. Tercatat penjaga gawang kelahiran Kota Plumpton, Austalia ini sudah bermain pada 58 laga bersama timnas Australia dan dinilai posisinya akan sulit tergantikan dalam beberapa tahun ke depan. Bersama Brighton & Hove Albion, musim ini Mathew Ryan sudah bermain pada 9 laga di Liga Premier Inggris. Selain selalu menjadi starter, Ryan juga tidak pernah tergantikan.
Pada tiap musim kompetisi di Liga Premier Inggris, akan selalu ada pemain dari zona AFC yang menjadi andalan dari tim. Jika dilihat dari sejarahnya, ada beberapa nama hebat yang pernah bermain untuk klub Liga Premier Inggris seperti Tim Cahill, Shinji Kagawa, Park Ji Sung, Mark Schwarzer, Ashkan Dejagah, Harry Kewell, dan beberapa lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
