Sepanjang tahun 2020 ini menjadi tahun yang sangat penting bagi AC Milan, selain karena mampu terus konsisten dijalur kemenangan, AC Milan juga mampu melakukan hal yang efektif pada skuad utama. Yaitu dengan melakukan pembelian pemain yang hanya dibutuhkan dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Disisi lain, manajemen AC Milan juga dipuji karena mampu melepas permanen beberapa pemain yang dinilai tidak berguna bagi klub serta meminjamkan beberapa pemain yang masih bisa berguna bagi klub.
Mendatangkan nama-nama seperti Jens Petter Hauge, Ciprian Tatarusanu, Sandro Tonali, Diogo Dalot, dan Brahim Diaz merupakan hal yang luar biasa yang dilakukan oleh manajemen klub, karena para pemain tersebut mampu berkontribusi baik bagi klub. Sebaliknya melepas secara permanen Ricardo Rodriguez, Pepe Reina, Lucas Biglia, Lucas Paqueta, dan Alen Halillovic menjadikan bukti bahwa pemain yang tidak berguna, tidak akan mendapatkan tempat di skuad AC Milan. Keputusan melepas pinjam Tommaso Pobega merupakan hal yang baik untuk peningkatan kualitas sang pemain, serta melepas pinjam Diego Laxalt membuat sang pemain bisa kembali bermain rutin agar bisa dijual secara mahal pada bursa musim depan.
Namun hal tersebut dinilai belum cukup bagi skuad AC Milan saat ini, karena masih ada beberapa pemain yang seharus direkrut pada awal musim ini. Serta hal lainnya adalah manajemen AC Milan harusnya sudah melepas beberapa pemain yang saat ini tidak berguna bagi klub. Berikut beberapa diantara pemain yang harusnya dilepas oleh AC Milan.
1. Leo Duarte
Pemain 24 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini dibeli oleh AC Milan dari klub Brazil, Flamengo, pada awal musim lalu. Bersama Flamengo, Duarte tampil cukup baik di posisi bek tengah, hanya saja Duarte sepertinya susah beradaptasi dengan pola sepakbola di benua eropa. Bersama AC Milan, Leo Duarte lebih banyak berkutat dengan cedera dan mengisi bangku cadangan. Hal ini menjadikan alasan yang tepat untuk segera menjual Leo Duarte secara permanen. Sebagai catatan, Leo Duarte adalah pemain yang direkomendasikan oleh salah satu legenda AC Milan asal Brazil yaitu Serginho.
2. Andrea Conti
Pemain 26 tahun yang berposisi sebagai bek kanan ini merupakan salah satu potensi terbaik di Italia beberapa musim lalu ketika berseragam Atalanta. Namun sejak bergabung dengan AC Milan, Andrea Conti lebih sering menjalani pemulihan karena cedera yang selalu dialami oleh pemain kelahiran Kota Lecco, Italia ini. Sepertinya Andrea Conti harus segera dilepas oleh manajemen AC Milan, karena ditakutkan harga sang pemain terus mengalami penurunan. Sebenarnya Andrea Conti sempat mengalami perbaikan performa bersama AC Milan yaitu pada paruh kedua musim 2018/2019 lalu. Andrea Conti merupakan salah satu pemain yang tersisa dari manajemen AC Milan sebelumnya.
Penjaga gawang berusia 30 tahun ini merupakan kakak kandung dari penjaga gawang utama AC Milan saat ini, Gianluigi Donnarumma. Antonio Donnarumma merupakan penjaga gawang yang menjadi bagian dari deal perpanjangan kontrak Gianluigi Donnarumma pada musim 2017/2018 lalu. Saat ini Antonio Donnarumma hanya menjadi penghangat bangku cadangan dari skuad AC Milan karena selalu menjadi pilihan ketiga dari posisi penjaga gawang. Jika pada musim sebelumnya, Antonio Donnarumma menjadi penjaga gawang ketiga dari Pepe Reina dan Asmir Begovic, maka pada musim ini Antonio Donnarumma menjadi penjaga gawang ketiga dari Ciprian Tatarusanu. Sebagai catatan, akan susah bagi AC Milan untuk melepas Antonio Donnarumma, karena berkaitan dengan kontrak dari sang adik, Gianluigi Donnarumma.
4. Rade Krunic
Pemain 27 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah ini cukup versatile karena bisa juga bermain pada posisi gelandang bertahan dan gelandang serang. Sejak awal direkrut dari Empoli pada musim lalu, Rade Krunic memang hanya diplot sebagai pemain pelapis dalam skuad AC Milan. Namun sayangnya pemain timnas Bosnia Herzegovina ini tidak mampu memenuhi ekspektasi manajemen klub. Rade Krunic bahkan hanya memperburuk keadaan dalam skuad AC Milan. Ketika pemain lain mengalami cedera atau mengalami penurunan performa, Rade Krunic sebagai pemain pelapis tidak mampu berbuat banyak ketika dimainkan.
Pemain 30 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini merupakan salah satu pemain utama AC Milan sejak bergabung dari Villarreal pada musim 2017/2018 lalu. Pemain Argentina ini bahkan selalu menjadi pemain yang berpasangan dengan Alessio Romagnoli, hanya saja penampilan Musacchio belum memenuhi ekspektasi manajemen klub. Pada awal musim ini Mateo Musacchio masuk daftar jual AC Milan, namun tidak ada klub yang berminat pada sang pemain karena sedang mengalami cedera. Kabarnya mantan pemain dari klub elit Liga Argentina, River Plate ini akan segera dijual pada bursa musim dingin Januari nanti, karena kontrak Musacchio akan habis pada akhir musim ini.
Pemain 19 tahun yang berposisi sebagai gelandang serang ini merupakan putra dari legenda sekaligus direktur teknik AC Milan, Paolo Maldini. Namun sayangnya Daniel Maldini tidak mampu mengikuti jejak sang kakek, Cesare Maldini, dan sang ayah, Paolo Maldini, karena Daniel Maldini belum mampu tampil apik dan konsisten. Daniel Maldini dan Lorenzo Colombo merupakan pemain muda yang dipromosikan ke skuad utama AC Milan musim ini. Namun hanya Loranzo Colombo yang mulai terlihat progresnya. Untuk Daniel Maldini sebaiknya dilepas pinjam ke klub lain untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak. Untuk kualitas Daniel Maldini masih bisa diasah lagi, asal lebih banyak mendapatkan menit bermain. Apalagi Daniel Maldini masih sangat muda.
Pemain 20 tahun yang berposisi asli sebagai bek kanan ini juga bisa bermain pada posisi bek kiri dan bek tengah. Pemain Prancis berdarah Republik Kongo ini merupakan salah satu pemain potensial yang direkrut oleh manajemen AC Milan pada awal musim ini dari klub Prancis, Olympique Lyon B. Pierre Kalulu memiliki potensi yang luar biasa karena cukup baik dalam skill individu dan memiliki fisik yang kuat dalam melakukan duel satu lawan satu, serta melakukan dribbling bola. Namun karena belum bisa beradaptasi dengan skuad AC Milan, baiknya Pierre Kalulu dipinjamkan ke klub lain agar mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan bisa membangun mental bermain yang lebih kuat.
Pemain 25 tahun yang berposisi sebagai winger kanan ini awalnya direkrut untuk menjadi pelapis dari Suso, namun sejak Suso hengkang ke Sevilla, Samu Castillejo belum pernah tampil konsisten dan memenuhi ekspektasi dari manajemen klub. Mantan pemain Malaga dan Villarreal ini bahkan tidak mampu tampil lebih baik di sisi kanan penyerangan AC Milan, hal ini membuat manajemen klub merekrut Alexis Saelemaekers direkrut oleh AC Milan sebagai pelapis. Namun akhirnya Alexis Saelemaekers tampil konsisten dan mampu menggeser peran Samu Castillejo di sisi kanan penyerangan AC Milan. Sebaiknya Samu Castillejo dilepas pada akhir musim ini, kemudian AC Milan merekrut Florian Thauvin sebagai pemain utama di sisi kanan penyerangan AC Milan. Selanjutnya Alexis Saelemaekers tetap dipertahankan sebagai pemain pelapis, selain itu pemain timnas Belgia ini cukup versatile karena mampu bermain pada banyak posisi.
Dengan melepas secara permanen pemain yang tidak mampu tampil konsisten bersama skuad AC Milan, manajemen klub bisa memiliki kesempatan untuk merekrut pemain lain yang dinilai mampu memiliki potensi untuk mengisi beberapa posisi dalam skuad AC Milan yang saat ini masih kurang. Selain itu, dengan melepas pinjam pemain yang cukup potensial dan masih muda, diharapkan bisa mendapatkan menit bermain yang lebih banyak serta mampu berfungsi dengan baik ketika kembali berseragam AC Milan.
