Hambatan  untuk saham KBLI adalah naiknya harga tembaga yang mana tembaga  merupakan bahan baku utama untuk membuat kabel. Dalam portal berita  kontan, tembaga diproyeksikan bergerak dalam tren menguat hingga akhir  tahun ini dan penguatan harga tersebut juga diprediksi sampai tahun  2017. Naiknya harga tembaga tersebut salah satunya dikarenakan oleh  naiknya rencana belanja infrastruktur Amerika Serikat dibawah pimpinan  Presiden Donald Trump. Rencana tersebut mengartikan bahwa akan ada  kenaikan kebutuhan tembaga yang besar untuk Amerika. Kenaikan harga  tembaga tersebut diprediksikan akan lebih tinggi jika program  infrastruktur Trump mulai dijalankan. Kenaikan harga tembaga akan  berdampak pada harga kabel. Harga kabel pasti akan mengalami kenaikan  pula. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah besar khususnya untuk  emiten KBLI ini. Pemerintahan Jokowi juga sedang marak dalam membangun  infrastruktur, khususnya dalam bidang kelistrikan yang mana membuat  permintaan atas kabel akan tetap meningkat. Terlebih, emiten KBLI telah  menjadi salah satu pemasok kabel dalam megaproyek pemerintah tersebut  sehingga tidak perlu terlalu khawatir untuk masalah pemasukan.  Megaproyek PLN ditargetkan akan selesai pada tahun 2019.
- Kesimpulan secara Fundamental
Secara Fundamental, kinerja KBLI di Q2 2017 ini sangatlah menarik dan terdapat peluang untuk mendapatkan keuntungan.
- Laba KBLI mengalami peningkatan Secara signifikan baik secara kuartalan maupun tahunan
- PER KBLI yang masih tergolong sangat kecil
- ROE  dan ROA yang sangat besar di Q2 ini membuat KBLI sangat menarik untuk  di koleksi paling tidak hingga keluarnya laporan keuangan Q3 nanti.
- Tapi  sayangnya harga sahamnya sudah tidak semurah minggu lalu, dimana harga  sempat berada di bawah 400. PBV akan terus meningkat seiring dengan  kenaikan harga sahamnya.
Catatan kecil :
Berdasarkan pengalaman, saham-saham second / third liner dengan ROE diatas 20%, kemungkinan besar PBVnya bisa mencapai 1.5 -- 2x.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H