Mohon tunggu...
Manna Interior
Manna Interior Mohon Tunggu... Arsitek - Interior Design Jakarta

Since 2008 | Better Living with Us. A Professional in Designing Interior. Embracing Diverse Interiors.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memahami Gaya Desain Jepang Wabi Sabi by Manna Interior

15 Agustus 2024   14:38 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:42 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesederhanaan dan Minimalisme

Desain Wabi-Sabi sangat mementingkan kesederhanaan. Dalam konteks interior, ini berarti memilih elemen desain yang minimalis dan tidak berlebihan. Setiap objek atau furnitur memiliki fungsi yang jelas dan tidak ada hiasan yang tidak perlu. Gaya ini berfokus pada kualitas daripada kuantitas, dan menciptakan ruang yang tenang dan tidak rumit.

  • Bahan Alami dan Tekstur

    Penggunaan bahan-bahan alami seperti kayu, batu, linen, dan keramik adalah ciri khas dari desain Wabi-Sabi. Bahan-bahan ini dibiarkan dalam kondisi alami mereka, tanpa terlalu banyak modifikasi atau penyempurnaan. Misalnya, sebuah meja kayu dengan serat yang terlihat jelas atau sebuah pot keramik dengan retakan kecil akan menambah karakter dan keunikan pada ruang.

  • Palet Warna Netral

    Warna-warna yang digunakan dalam desain Wabi-Sabi biasanya adalah warna-warna netral dan lembut seperti krem, coklat muda, abu-abu, dan hijau pucat. Palet warna ini membantu menciptakan suasana yang damai dan tenang, serta menyatukan elemen-elemen desain tanpa menarik perhatian yang berlebihan.

  • manna interior(dokpri)
    manna interior(dokpri)
    1. Asimetri dan Ketidaksempurnaan

      Alih-alih mencari simetri dan kesempurnaan, Wabi-Sabi merayakan ketidaksempurnaan. Ini bisa terlihat dalam penggunaan furnitur atau dekorasi yang tidak simetris, atau dalam pilihan barang-barang yang menunjukkan tanda-tanda usia dan penggunaan. Ketidaksempurnaan dianggap sebagai bagian dari keindahan dan nilai suatu objek.

    2. Kefanaan dan Patina

      Konsep kefanaan, atau kesadaran akan perubahan dan usia, adalah inti dari Wabi-Sabi. Ini tercermin dalam desain dengan memilih benda-benda yang menampilkan patina atau tanda-tanda keausan, seperti karat pada logam atau perubahan warna pada kain. Hal ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara dan terus berubah.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
      Lihat Lyfe Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun