Mohon tunggu...
manmodel rumi
manmodel rumi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelopak Terbuai

15 Maret 2023   08:08 Diperbarui: 15 Maret 2023   08:09 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelopak Terbuai

Oleh: Rumiati

Kau jiwa yang merangkak 

Memaksa nafsu tuk menggapai rindu

Mata nanar tertuju di sudut-sudut pilu

Menatap, mengharap sesuatu yang semu

Kau jiwa yang bergejolak

Darahmu mendidih membakar hasrat 

Di jalanan kau kobarkan api

Tanpa kau tengok belaian angin sepoi

dan tatapan sinar sendu

Kau sibak dengan silat lidah dan ekspresimu

Begitu kaku yang kian menderu

Jiwa yang muda namun rapuh

Semikan kelopak mudamu dengan butiran embun

yang berada di sekelilingmu

Bukalah pintu dan jendela cakrawala yang membentang biru

Lunakkan segumpal darah di ragamu

Tuk dapat ditata dengan kasih rindu

Ingatkan esok penuh warna duniamu

Isi jiwamu dengan hati yang putih

Sebelum langkahmu membelit jiwamu 

Karena bongkahan-bongkahan kerikil tajam merusakmu

Jangan kau biarkan terberai asamu

Jangan biarkan hidup pilu menghadangmu

Bawa dirimu ke padang hijau penuh tetesan embun 

Agar kelopak bungamu mekar tanpa pengganggu.

 

Untuk itu dengarkan suara kalbu yang memanggilmu.

(Hiu Putih Rumi, 07 Maret 2023...untuk anak-anak mudaku)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun