Mohon tunggu...
dindin maeludin
dindin maeludin Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Pituin dari Desa Lumbungsari dan masih aktif sebagai ASN di BPS Kabupaten Ciamis.. ..belajar untuk mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseteraan Gender dan Peranan Perempuan Masa Kini

28 Desember 2024   21:07 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan Ibu dan Anak (pixabay.com)

...Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah...

Syair di atas merupakan lirik sebuah lagu yang cukup fenomenal milik penyanyi Iwan Fals, jika dihayati lirik ini penuh dengan filosofi hidup dimana menceritakan peran dan perjuangan seorang ibu.

Setiap tahun selalu diperingati Hari Ibu, bertepatan pada tanggal 22 Desember 2024 adalah wujud atau salah satu bentuk apresiasi terhadap perjuangan perempuan dari masa ke masa.

Peringatan Hari Ibu merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan peranan perempuan dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa. Karena selain mendidik anak, perempuan memiliki peran cukup strategis dalam mewujudkan program pembangunan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change).

Dalam konteks ini, kaum perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil pembangunan, namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan nasional.

Pada masa lalu, perempuan sering kali terbatas pada peran tradisional sebagai pengurus rumah tangga atau ibu rumah tangga. Keadaan ini menjadi tanggung jawab bersama, bahwasannya perempuan juga mempunyai hak dan kewajiban dalam segala hal. Namun, sulit untuk mengakui peran perempuan dalam masyarakat dikarenakan melekatnya nilai budaya yang dikenal dengan budaya patriarki.

Dikutip dari rilis publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk perempuan di Indonesia pada tahun 2023 berjumlah 137,91 juta jiwa. Sementara itu, penduduk laki-laki berjumlah 140,79 juta jiwa. Dengan demikian, rasio penduduk laki-laki terhadap perempuan di Indonesia pada tahun 2023 adalah 102,1:100.

Dari data di atas terlihat jumlah yang hampir berimbang, hal ini akan memberikan peluang besar terhadap meningkatnya kesetaraan gender dan peranan perempuan di berbagai aspek kehidupan.

Namun, seiring dengan perubahan jaman yang dibarengi dengan berbagai perubahan sosial dan perkembangan kesetaraan gender, perempuan telah mampu memasuki dunia kerja, dunia politik dengan mencapai berbagai prestasi. Mereka kini memiliki akses yang lebih besar ke pendidikan tinggi dan peluang karir yang lebih luas.

Kesetaraan gender di Indonesia sangat penting untuk dikupas mengingat begitu banyaknya perdebatan perempuan di Indonesia yang masih harus dibenahi. Masih sedikitnya perwakilan perempuan di parlemen atau pemerintahan, lapangan pekerjaan juga masih belum baik bagi pekerja perempuan, Pendidikan yang masih minim untuk perempuan dan kesehatan perempuan yang masih belum maksimal.

Kesetaraan Gender dan Peranan Perempuan Indonesia

Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati aspek lengkap terhadap hak-hak politik, ekonomi, sipil, sosial dan budaya. Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin.

Salah satu sasaran rencana pembangunan yang terdapat dalam RPJM 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi salah satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan, serta program pembangunan nasional.

Selain itu, ada program dunia yaitu SDGs juga mendukung untuk memenuhi hak-hak perempuan, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta memperkuat pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

Untuk memenuhi informasi terkait dengan kesetaraan gender diperlukan data terpilah antara perempuan dan laki-laki yang dapat menggambarkan kesenjangan gender.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia pada tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 0,447. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan yang stabil dalam kesetaraan gender di Indonesia.

Peranan perempuan di zaman sekarang sangatlah beragam, penting, sangat luas dan beragam. Perempuan dapat memilih dan mengembangkan peranan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan kaum perempuan.

Dari data Sakernas disebutkan bahwa proporsi perempuan yang berada di posisi managerial mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator kesetaraan gender bisa dilihat dalam bidang pekerjaan (ASN), disebutkan bahwa persentase ASN perempuan pada kelompok umur 21-50 Tahun lebih tinggi dibandingkan dengan ASN Laki-laki. Bahkan tercatat ASN perempuan mendominasi jabatan fungsional guru dan fungsional medis dibandingkan ASN Laki-laki. (sumber : Statistik Perempuan dan Laki-laki di Indonesia Tahun 2023, BPS).

Dibidang pendidikan tercatat persentase penduduk perempuan berumur 7-23 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki, dengan persentase 75,08 berbanding 72,89.

Sangat relevan terhadap perjuangan perempuan masa kini. Selain sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya selama ini, juga merupakan dorongan bahwa sama-sama mempunyai hak dan wajib untuk bangkit, tumbuh, berkembang demi kemajuan serta kemandirian perempuan.

Dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045", mengandung makna akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa.

SELAMAT HARI IBU TAHUN 2024. (Artikel sudah ditayangkan di media ayobandung.com, 21 Desember 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun