Kegiatan pendataan ini menggunakan perangkat android atau menggunakan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewering (CAPI) dan Paper And Pencil Interviewing (PAPI). Pelaksanaan kegiatan ini nantinya para petugas pendata akan melakukan proses wawacara dengan mendatangi responden secara door to door dengan berbekal data dari hasil Sensus Penduduk 2020.
Namun, harapan itu bisa kandas karena data yang dikumpulkan tidak menggambarkan kondisi penduduk yang sebenarnya. Ada dua potensi masalah yang dapat menyebabkan data Sensus Penduduk kurang atau tidak berkualitas, yakni kesalahan dalam menginput data (data input) dan masalah perangkat yang digunakan (device error) dan penolakan dari calon responden terpilih untuk dilakukan proses wawancara.
Ditambah lagi dengan ancaman wabah pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih melanda, hal ini membuat Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini sedikit terganggu. Namun hal ini telah diantisipasi dan dilakukan mitigasi resiko terkait SOP penerapan protokol kesehatan oleh pelaksana kegiatan yaituÂ
Badan Pusat Statistik (BPS) dengan membekali para petugas dengan instrumen dan perlengkapan alat pelindung diri sesuai dengan anjuran dari tim gugus tugas Covid-19. Bahkan seluruh petugas akan dilakukan proses test swab atau telah dilakukan vaksin booster sebagai antisipasi penularan virus Covid-19 pada saat nanti melakukan pendataan dilapangan.
Protokol kesehatan ini penting dilakukan karena BPS sangat menyadari bahwa keberhasilan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini sangat tergantung kepada para petugas lapangan yang akan melaksanakan pendataan dan masyarakat sebagai respondennya.
Adapun jika terkendala dengan adanya penolakan wawancara oleh responden, diharapkan para petugas lapangan bisa menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan kegiatan ini. Dan disamping itu para petugas akan dibekali oleh surat tugas dan sebelumnya telah melaporkan dan berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat.
Mengingat pentingnya hasil Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, kepada masyarakat sebagai responden terpilih dapat berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan sensus ini dengan memberikan jawaban dengan jujur, benar serta akurat. Diharapkan data yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan baik terutama oleh pemerintah,Â
karena dengan memberikan jawaban yang benar dan akurat, tentunya akan menghasilkan data yang berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk perencanaan dan dasar pengambilan keputusan.
Kegiatan pendataan ini menggunakan perangkat android atau menggunakan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewering (CAPI) dan Paper And Pencil Interviewing (PAPI). Pelaksanaan kegiatan ini nantinya para petugas pendata akan melakukan proses wawacara dengan mendatangi responden secara door to door dengan berbekal data dari hasil Sensus Penduduk 2020.
Namun, harapan itu bisa kandas karena data yang dikumpulkan tidak menggambarkan kondisi penduduk yang sebenarnya. Ada dua potensi masalah yang dapat menyebabkan data Sensus Penduduk kurang atau tidak berkualitas, yakni kesalahan dalam menginput data (data input) dan masalah perangkat yang digunakan (device error) dan penolakan dari calon responden terpilih untuk dilakukan proses wawancara.
Ditambah lagi dengan ancaman wabah pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih melanda, hal ini membuat Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini sedikit terganggu. Namun hal ini telah diantisipasi dan dilakukan mitigasi resiko terkait SOP penerapan protokol kesehatan oleh pelaksana kegiatan yaitu Badan Pusat Statistik (BPS)Â