Khitanan merupakan suatu tindakan untuk memotong sebagian atau seluruh kulup (preputium) pada penis. Praktik ini lazim dalam dalam agama Islam yang dimana anak menuju transisi ke dewasa. Dalam Islam, khitan dianggap sebagai Sunnah Nabi, dan wajib bagi setiap anak laki-laki. Â Alasan medis untuk khitanan termasuk kebersihan yang lebih baik dan risiko infeksi yang lebih rendah.Â
Infeksi saluran perkemihan dapat terjadi melalui dua jalur yaitu jalur asenden dan jalur desenden. Khitanan harus dilakukan secara medis mencegah infeksi yang terjadi melalui jalur asenden yaitu mikroorganisme patogen yang masuk melalui meatus uretra. Apabila kulit penis (prepitium) tidak dipotong, maka kondisi ini akan menyimpang kotoran yang menjadi faktor pencetus terjadi infeksi tersebut.
Tim Kesehatan Program Studi Keperawatan Ambon Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku bekerja sama dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pattimura yang dibantu dari Pihak Puskesmas Perawatan Negeri Lima melakukan khitanan massal bagi anak-anak yang ada di Desa Negeri Lima. Hal ini suatu bentuk upaya mencegah penyakit infeksi saluran perkemihan. Tim Kesehatan ini terdiri dari :
- Abdul Rivai Saleh Dunggio, A.Kp., M.Kes
- Zulfikar Peluw, S.Kep., Ns., M.Kep
- Suratno Kaluku, S.Kep., Ns., M.Kep
- Kariyadi, S.Kp., MPH
- Cut Mutia Tatisina, S.Kep., Ns., M.Kep
- Johanna Tomasoa, S.Kep., S.KM., M.Kes
- Fransina Tubalawony, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KJ
- Christy N. Hitijahubessy, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep. Mat
- Tri Ayu Yunianti, S.Kep., Ns., M.Kep
- Samsudin Samal, S.Kep., M.Kes
Khitanan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember 2023, jam : 10.00 WIT bertempat di Balai Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah yang diikuti oleh 15 anak. Kegiatan ini dibuka secara lansung oleh Bapak Raja (Upu) Negeri Lima yang didahului dengan laporan Ketua KKN Faturrahman Dunggio.
Sebelum anak-anak dikhitan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan (Screening) oleh tim kesehatan untuk memastikan bahwa dapat dikhitan. Pemeriksaan kesehatan ini salah satunya mengecek gangguan faktor pembekuan darah. Selain itu orang tua dan anak, dalam kesempatan ini diberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan pasca khitan dan terapi untuk menenangkan anak agar tidak merasa sakit saat dilakukan khitanan.
Khitanan dilakukan oleh tim kesehatan sudah menggunakan tehnik sirkumsisi modern sehingga resiko  saat seperti perdarahan dan komplikasi pasca khitan sangat kecil terjadi.
Kegiatan PKM berupa khitanan massal ini mencerminkan komitmen dan dedikasi tim kesehatan (pengabdi) dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat. Tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan pengembangan kesehatan masyarakat. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H