Menangkap ketidakadilan melalui lensa. Ada jargon yang berbunyi, "satu buah gambar bermakna seribu kata". Fotografi dokumenter juga berperan untuk memberikan informasi pada masyarakat tanpa harus menggunakan banyak kata-kata. Jurnalisme telah memungkinkan masyarakat untuk dapat mengetahui tentang ketidakadilan yang terjadi di berbagai tempat.Â
Kamera ponsel kini bahkan telah dilengkapi kemampuan untuk menangkap gambar dengan baik dan dengan cepat dapat menyebarkan aksi kekerasan atau ketidakadilan yang berpotensi menimbulkan opini publik. Tanpa kontekstualisasi yang tepat, video dan gambar yang menggambarkan kekerasan dan ketidakadilan dapat mudah disalahartikan dan digunakan untuk melemahkan hak warga negara atas nilai persamaan, penghargaan privasi, dan menghancurkan martabat seseorang.Â
Jurnalisme profesional dan kredibel harus mampu menghindari kesalahan informasi, manipulasi, atau penindasan oleh pihak-pihak atau segelintir kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan. Media harus berperan secara aktif untuk meredakan ketegangan. Laporan yang tidak sensitif dan tidak akurat malah bisa memperburuk kekerasan dan menciptakan perasaan benci di masyarakat. Sebaliknya, laporan yang seimbang akan menjadi katalisator aktif untuk perdamaian dan memperkuat pembangunan.Â
Menurut Thomas Friedman, media adalah bisnis yang bertujuan untuk mencerahkan, bukan memperpanas keadaan.Â
Kinerja jurnalisme yang profesional, etis, dan terpercaya menjadi penting untuk mengurangi konflik, menguatkan persaudaraan, dan mensukseskan pembangunan.
Internet kini juga telah mempengaruhi, memfasilitasi, dan mengubah hampir semua aspek kehidupan modern. Perkembangan internet menjadi lebih penting dari sebelumnya. Saat ini, miliaran pengguna menggunakan internet tanpa menyadari sepenuhnya, dampak positif atau negatif penggunaan teknologi tersebut.Â
UNESCO bercita-cita untuk menyediakan kerangka kerja komprehensif dalam pengembangan internet melalui empat norma universal: bahwa internet harus berbasis pada nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM), bersifat terbuka, dapat diakses oleh semua kalangan, dan melibatkan partisipasi banyak pihak. Harapannya, internet dapat digunakan untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini terkait erat dengan tujuan UNESCO untuk menciptakan masyarakat yang memiliki pengetahuan, dimana masyarakat umum perlu memiliki akses terhadap informasi yang dibangun dengan nilai-nilai persatuan, kemanusiaan, dan dialog antarbudaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H