Mohon tunggu...
Manik Sukoco
Manik Sukoco Mohon Tunggu... Akademisi -

Proud to be Indonesian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Ironi Krisis Air di Hari Air Sedunia

22 Maret 2017   15:51 Diperbarui: 22 Maret 2018   13:04 3483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tempo
Sumber: Tempo
Nah, gambar terakhir adalah gambar krisis air yang menimpa Indonesia pada tahun 2012 silam. Warga tampak mengambil air bersih dari lubang-lubang kecil yang digali oleh warga di Kali Cipamingkis, Cibarusah, Jawa Barat. Tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, sempat mengalami krisis air bersih pada tahun 2012. Indonesia ternyata juga masuk daftar negara dengan penduduk terbanyak yang tidak bisa mengakses air bersih versi Wateraid (2016). Negara kita berada di peringkat ke-6 dari 10 negara. Ada sekitar 32 juta orang di Indonesia hidup tanpa air bersih. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sampai tahun 2015, baru 70.97% rumah tangga yang memiliki sumber air minum layak. 

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS).
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS).
Sejak tahun 1994, tanggal 22 Maret lalu diperingati PBB dengan mengusung sebuah tema khusus yang berhubungan dengan isu-isu kontemporer tentang air. Sudah 23 kali peringatan Hari Air Sedunia dilakukan oleh PBB dan juga 23 tema yang diusung setiap tahunnya. Berikut ini adalah tema-tema yang diangkat PBB sejak tahun 1994.
  1. 1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggng Jawab Setiap Orang)
  2. 1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
  3. 1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
  4. 1997: The World’s Water: is There Enough? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
  5. 1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
  6. 1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
  7. 2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)
  8. 2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
  9. 2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
  10. 2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
  11. 2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
  12. 2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
  13. 2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
  14. 2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
  15. 2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
  16. 2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
  17. 2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih Untuk Dunia yang Sehat)
  18. 2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
  19. 2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
  20. 2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
  21. 2014: Water and Energy (Air dan Energi)
  22. 2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
  23. 2016: Water and Jobs (Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki)

Hari ini adalah tahun yang ke-24 dari peringatan Hari Air Sedunia. Adapun tema yang diusung oleh PBB tahun ini adalah Wastewater: The Untapped Resource (Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan. Pasti sebagian dari pembaca bertanya-tanya maksud dari slogan tersebut.

Apakah yang dimaksud dengan wastewater itu?

Wastewater atau air limbah yang dimaksud adalah air yang telah digunakan (air bekas pakai), termasuk air limbah rumah tangga, bisnis, industri, dan institusi. Air limbah disini juga termasuk dengan air keran, yang dipergunakan untuk mandi dan mencuci baju. Kampanye tahun ini bermaksud untuk mengajak kita untuk memanfaatkan air limbah secara lebih efektif.

Bagaimana cara membuang lebih sedikit air?

Banyak sebagian dari kita yang belum memanfaatkan secara optimal sumber daya air, terlebih di negara Indonesia yang pasokan airnya cukup melimpah. Namun, alangkah bijaksananya jika kita mulai menjaga keberlangsungan sumber daya ini supaya bisa dimanfaatkan oleh anak cucu kita. PBB memberikan setidaknya lima langkah sederhana untuk melakukan efisiensi air. 

  1. Mematikan keran air (wastafel) ketika kita sedang menggosok gigi.
  2. Mematikan keran air ketika kita mencuci atau membersihkan sayuran.
  3. Memasukkan sampah, minyak, kotoran, dan limbah makanan langsung ke tempat sampah, bukan membuangnya ke dalam air. Semakin kotor air limbah, maka akan semakin mahal biaya yang digunakan untuk mendaur ulang (mengembalikannya menjadi air layak minum).
  4. Menyimpan air bekas mencuci sayuran atau air limbah dapur untuk menyiram tanaman.
  5. Memanfaatkan air bekas mencuci piring atau baju untuk mencuci sepeda atau mobil.

Bagaimana cara lain untuk ikut berpartisipasi dalam Hari Air Sedunia ini?

Kamu bisa ikut dalam acara Peringatan Air Sedunia yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia, baik di Jakarta, Solo, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Di Inggris, acara ini diperingati dengan mengecat rambut berwarna biru, membuat kue berwarna biru, atau menjual aneka makanan yang juga berwarna biru. Kamu pun dapat turut memeriahkan Hari Air Sedunia dengan menggunakan hashtag #Blue4Water atau #WorldWaterDay di sosial media untuk mempromosikan pentingnya kepedulian akan air.

water-4-58d222088f7a61151bb81d3c.jpg
water-4-58d222088f7a61151bb81d3c.jpg
Terakhir, dan yang paling penting, kita harus turut menjaga kelestarian sumber daya air dengan menghemat pemakaian air serta memanfaatkan wastewater secara lebih efektif untuk keberlangsungan generasi yang akan datang. Mari berpartisipasi dalam kampanye Hari Air Sedunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun