Mohon tunggu...
Manik Sukoco
Manik Sukoco Mohon Tunggu... Akademisi -

Proud to be Indonesian.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Benarkah Demokrasi Indonesia Kebablasan?

23 Februari 2017   06:19 Diperbarui: 25 Februari 2017   08:00 6025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya tidak ada kesesuaian antara pernyataan pertama dan pernyataan Jokowi selanjutnya. Artikulasi politik yang ekstrim, politisasi SARA, dan maraknya berita bohong, tidak ada kaitannya dengan demokrasi. 

Kondisi politik yang ekstrim, isu SARA, maupun maraknya berita bohong sebetulnya terkait dengan ketidakmampuan pemerintah untuk mengambil kebijakan publik yang tepat, sistematis, obyektif, komprehensif, dan bebas dari kepentingan kelompok. Kondisi ini diperburuk dengan inkonsistensi pemerintah dalam menjalankan amanat konstitusi.

Hanya karena dukungan dan kepercayaan rakyat, pemerintah (Presiden, DPR, DPD, dan DPRD) dapat dilantik dan menjalankan pemerintahan hingga saat ini. Kebebasan rakyat untuk menyuarakan pendapatnya melalui ruang publik, media, atau wakil rakyat dilindungi oleh konstitusi. Opini masyarakat justru diperlukan untuk memastikan bahwa pemerintah tidak menyimpang dari amanat konstitusi. 

Indonesia adalah negara demokrasi dimana yang berkuasa adalah rakyat. Negara ini bukanlah negara tiran yang dipimpin oleh pemerintah sewenang-wenang dan jauh dari cita-cita keadilan.

Jika berbicara secara obyektif, kekacauan dan kekisruhan politik yang terjadi belakangan ini, diakibatkan karena ketidaktegasan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang pro rakyat. Jadi pertanyaannya sekarang adalah: Apakah demokrasi kita ataukah pemerintah yang sebenarnya telah kebablasan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun