Mohon tunggu...
Manik Sukoco
Manik Sukoco Mohon Tunggu... Akademisi -

Proud to be Indonesian.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebijakan Ditolak, Trump Salahkan Hakim dan Sistem Peradilan

6 Februari 2017   19:48 Diperbarui: 17 Februari 2017   19:27 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan imigrasi Trump, yang digugat oleh para imigran akhirnya mendapatkan penolakan dari Hakim James Robart di Boston, Massachusetts. Dalam akun Twitternya kemarin (5/2/2017), Trump menyebut keputusan hakim ini sebagai keputusan yang tolol. 

Trump mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu di Amerika, salahkan saja hakim dan sistem peradilan!

Ada sekitar 60.000 penduduk imigran Amerika Serikat yang mengalami pembatalan VISA minggu lalu. Dengan adanya putusan Hakim James Robart, kini mereka bisa bebas bepergian di Amerika Serikat, asalkan telah memiliki VISA yang valid.

Behnam Partopour, mahasiswa Worcester Polytechnic Institute (WPI) dari Iran, disambut oleh rekannya di Bandara Logan, setelah ia berhasil menyelesaikan masalahnya terkait dengan imigrasi (Sumber: Brian Snyder, Reuters).
Behnam Partopour, mahasiswa Worcester Polytechnic Institute (WPI) dari Iran, disambut oleh rekannya di Bandara Logan, setelah ia berhasil menyelesaikan masalahnya terkait dengan imigrasi (Sumber: Brian Snyder, Reuters).
Pada hari yang sama, sebagaimana dilansir Time,  beberapa perusahaan besar seperti Apple, Google, dan Uber juga mengajukan tuntutan terhadap kebijakan Trump di Washington DC, karena dianggap dapat merugikan bisnis mereka dan akan mempersulit perekrutan karyawan baru. Kebijakan itu juga berpotensi menghambat kegiatan operasional perusahaan di negara-negara kawasan Timur Tengah maupun di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.

Walau beberapa putusan hakim terbukti kontradiktif dengan kebijakan Trump, namun pihak Gedung Putih masih tetap optimis. Mereka beranggapan bahwa kebijakan imigrasi yang ketat diperlukan untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun