Mohon tunggu...
Albert M
Albert M Mohon Tunggu... -

Suka Seni dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gundah Dua Subuh

29 April 2011   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menanti tulusmu bagai meneguk racun
Kuterbaring bersama gelisah
Tidak ada kata atau tawa
Hanya kesepian membelah telinga

Wajahmu adalah maya
Beserta ratusan mata menatap tajam
Engkau adalah ketidak pastian
Terselip diantara kata tidak berbahasa

Menantimu bersama pagi
Adalah dusta di istana raja
Dengan kilauan emas bertakhta kuasa
Kisahku terhenti di tumpukan abu dalam asbak rokok
Bersama asap yang merayu pedas
Mata tidak dapat engkau lumpuhkan jua
Sengguh engkau sang durhaka
Namun tidak durjana…

01.04.10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun