Tengok saja mislanya di daerah Puncak Bogor, setiap weekend, jalanan macet cet total, atau kalau di Bandung kawasan Lembang hingga Gunung Tangkuban Parahu, akhir minggu adalah siksaan bagi para pengendara kendaraan pribadi akibat lagi-lgi.. Si Komo Lewat....
Acara Outbond keluarga, Ekowisata, Agrowisata, sekarang menjadi trend ditengah masyarakat, Hutan, Perkebunan, Sawah, dan lokasi-lokasi sejenisnya seringkali diserbu wasyarakat untuk sekedar memuaskan rasa dahaga mereka terhadap suasana pedesaan, udara bersih, senyap dan asri sekaligus melupakan rutinitas harian mereka dibawah naungan atap beton dan plastik yang menjemukan.
Sepeda Gunung, Crossroad, Offroad, Hiking, Camping dan sekomplotannya adalah kegiatan yang tengah digandrungi anak-anak muda zaman sekarang, dan itu semuanya berbasis alam, lingkungan dan penataan hutan.
Hutan Lindung kawasan Pondok Saldah dipuncak Papandayan hanya sekedar contoh kecilnya, betapa pada akhir minggu atau hari-hari libur, warna hijau pekat daun suwagi tiba-tiba saja berubah menjadi pelangi akibat tenda para pendaki yang berjejer bak pasar malam.
Andai saja kebun-kebun kopi semacam milik Pak Ade di kawasan Gunung Jaya ini bisa dipadupadankan juga dengan kegiatan Agrowisata, dan agrobisnis sekaligus, maka sungguh tak terbayang multi efectnya ditengah masyarakat pengelola hutan Perhutani yang selama ini hidupnya selalu berkutat dengan Pupuk Urea, ZA, NPK dan sejenisnya.
Sektor Pertanian akan tetap jalan dengan format yang akan berbeda jauh, sektor kerajinan dan seni kriya para pemuda akan semakin berkembang, sektor kuliner khas Papandayan akan muali tumbuh, sektor perdagangan dan angkutan juga akan tergarap maksimal, inshaallah, keuntungannya ???, silahkan dihitung sendiri, udah gede ini.. !
Ungkapan Leuweung Hejo Rahayat Ngejo ditangan Pak Ade sang Pemilik lahan kebun kopi sepertinya bukan sekedar pepesan kosong, apalagi jika beliau dengan bimbingan para pelaku pengembangan wisata berhasil meningkatkan sumber penghasilannya dari hijaunya kebun kopi miliknya plus penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata lokal, maka ungkapan itu sudah seharusnya menjadi kata-kata sakti bertuah yang wajib dilaksanakan untuk seluruh Petani penggarap terutama di wialayah Gunung Papandayan yang eksotis ini.
Kedepan, di perempatan alun-alun Cisurupan, akan ada baliho besar yang tulisannya berbunyi :
“Selamat datang di kawasan Agrowisata Papandayan “
“Mari Budayakan Leuweung Hejo Rahayat Ngejo !!”
Papandayan, 11 Februari 2015
Bari siduru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H