Mohon tunggu...
Manihot Ultissima
Manihot Ultissima Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pasukan semut yang suka bergotong royong

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejarah Kolam Pemandian Air Panas Puncak Papandayan

12 Desember 2014   16:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:27 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. Manihot Ultissima (MU)

[caption id="attachment_382105" align="aligncenter" width="300" caption="Dokument Pribadi"][/caption]

Jika kita membicarakan Gunung Papandayan, tentu obrolan kita tak akan lepas dari Kawah Papandayan yang selalu berubah wajah tiap tahun, Lokasi Kemping di Pondok Saladah yang begitu eksotis, Tegal alun dengan hamparan bunga abadi Edelweis, ditambah hutan mati yang beraura Mistis.

Gunung Papandayan tidak hanya menjadi sekedar destinasi wisata asal-asalan belaka, keanekaragaman tujuan wisatanya membuat para pengunjung selalu datang lagi dan lagi setiap ada kesempatan, seolah Papandayan menjadi Tujuan wisata yang selalu berada “di hati “.

Apalagi setelah Area wisata Papandayan memiliki kolam pemandian air panas, maka makin lengkaplah kini Gunung Papandayan menjadi tempat wisata multi Fungsi, yakni tempat Hiking, Camping, Adventuring, Fun dan Happy.

Kolam Pemandian air panas Papandayan merupakan tempat rekreasi yang terbaru di areal wisata Puncak Papandayan, mulai dibangun pada Bulan Mei tahun 2014 oleh seorang investor pribumi asli yang juga penghobi hiking.

Ide awal pembangunan Kolam pemandian ini adalah karena adanya areal di belakang tempat parkir kendaraan di Camp David yang dipergunakan untuk tempat pembuangan sampah oleh pengunjung dan pemilik warung di sekitar Tempat Parkir tersebut, akibatnya, areal tersebut malah menjadikan komplek tempat parkir kendaraan jadi terlihat kumuh dan jorok.

Atas izin dari Dinas BKSDA ( Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam )sebagai pengelola kawasan Puncak Gunung Papandayan, maka ide untuk memanfaatkan lahan tempat pembuangan sampah tersebut akhirnya berhasil diwujudkan, dengan gelontoran modal awal sebesar Rp. 75 Juta, dari kocek pribadi sang investor, maka Kolam Pemandian air panas itu pun akhirnya dapat diselesaikan.

Luas kolampemandian air panas itu adalah :

-Panjang 15 Meter

-Lebar 6 Meter

-Kedalaman 1,5 Meter

Sumber air panas kolam ini berasal dari Blok Kawah Seeng yang berjarak kurang lebih 500 meter, merupakan air panas alami dengan kadar belerang yang cukup tinggi, suhunya mencapai 34-38 derajat Celcius. Dengan kandungan belerang yang cukup tinggi, air kolam ini dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit seperti Kudis, eksim, gatal-gatal dan lainnya.

Dengan suhu yang cukup panas, air kolam ini juga diyakini memiliki efek relaksasi, sehingga tak jarang pengunjung datang ke Puncak Gunung Papandayan hanya sekedar untuk bersantai di kolam ini untuk menghilangkan penat dan stress akibat beban pekerjaan di Kota.

Setiap akhir minggu, kolam selalu dipadati pengunjung yang didominasi oleh anak-anak sekolah yang berlibur, apalagi di musim libur panjang sekolah, kolam dipastikan akan semakin ramai dengan hadirnya anak-anak dari kota-kota besar seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya dan bahkan dari Jakarta, yang memanfaatkan waktu liburnya di area wisata Gunung Papandayan.

Selain itu, para pendaki gunung dan juga penyuka hikingdan kemping juga sering memanfaatkan Kolam Pemandian ini untuk sekedar melepas rasa capai setelah mendaki puncak Papandayan, sudah barang tentu hal ini semakin menambah daya tarik wisatawan yang datang ke Papandayan.

Menurut penjaga Kolam Pemandian, pengunjung yang datang ke kolam pada akhir minggu bisa mencapai 200 - 550 orang, sedangkan pada hari-hari biasa, pengunjung paling banyak mencapai 50 orang saja, sehingga disarankan bagi mereka yang memiliki waktu luang di saat hari-hari kerja yang hendak berendam di kolam pemandian air panas, datanglah pada hari tersebut.

Tiket masuk ke kolam ini yang seharga semangkuk es cendol, yaitu Rp. 5000, sangat pas bagi kantung anak-anak sekolah, silahkan datang pada jam buka yang dimulai semanjak pukul 07.00 dan ditutup pada pukul 5 sore hari.

Sebagai penutup daru tulisan singkat ini, penulis ingin mengetuk kesadaran semua kalangan tentang Gunung papandayan ini, semoga bermanfaat.

Gunung Papandayan sebagai tujuan wisata yang demikian lengkap tentu saja tidak akan menimbulkan manfaat apapun bagi warga masyarakat di sekitar Gunung andaikan warga masyarakat hanya sekedar menjadi penonton dan penggembira saja dari sejuta manfaat yang ditawarkan olehnya. Perlu ide-ide yang cemerlang dan brilyant dari segenap stakeholder Gunung Papandayan agar semuanya tersingkap , berdaya guna dan memberikan nilai tambah.

Contoh nyata dari pembangunan Kolam Pemandian Air Panas Puncak Gunung papandayan yang melibatkan warga sekitar gunung, perlu untuk terus ditindaklanjuti dan dikelola dengan benar.Potensi  yang sekarang dimiliki kalangan Swasta dan Pemda juga  PT Perhutani dalam hal permodalan diyakini akan mampu memulainya. Sedikit - demi sedikit yang penting arah dan tujuannya pasti, maka keberhasilan bukan hanya menjadi mimpi.

Semuanya kembali kepada kita sendiri, sesuai dengan firman-Nya“ tak akan berubah nasib suatu kaum melainkan mereka sendiri merubahnya.”, apakah Pemda Garut,  PT  Perhutani  dan seluruh warga masyarakat   yang tinggal di kaki Gunung Papandayan akan menyimpan potensi emas ini dibalik awan hitam,  ataukah mulai esok berusaha melangkah menabur biji-biji perubahan ?, wallohu a’lam bimuraaddih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun