Mohon tunggu...
Abdulrozak Asm
Abdulrozak Asm Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Saya Seorang Suami dan Ayah Beruntung.

Seorang Suami dan Ayah Beruntung. Catatan lain saya di sini www.catatanabdul.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memecah Kemacetan Ibu Kota yang Penuh Dilema ala Abdul

10 November 2017   15:21 Diperbarui: 11 November 2017   09:14 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa demikian bukan karena kasihan nanti orang - orang akan berjalan kaki. Ingat jalan kaki itu sehat, kenapa harus kasian jika orang harus jalan kaki.

Pikiran saya adalah karena jika motor dan mobil dilarang ada di ibukota, perekonomian dan pembangunan akan terhenti. Untuk itulah semuanya harus diakomodir.

Maka dari itu cara yang paling tepat untuk mengakomodarsinya adalah ridesharing. Saya mengartikan ridesharing adalah bergantian beramal kepada teman. Dengan adanya ridesharing efeknya adalah transfortasi akan terus berjalan namun tidak akan terlalu banyak.

Sebagai gambarannya adalah sebagai berikut.

Kita di kantor dalam satu ruangan ada 10 orang semuanya membawa mobil, apa yang akan terjadi ditempat parkir dan dijalanan?

Sudah pasti dijalan setidaknya akan diisi oleh 10 mobil, yaitu kita dan teman kita. Begitupun diparkiran kantor pasti setidaknya akan ada 10 mobil yang parkir.

Bagaimana jika konsep ridesharing atau saya pahami sebagai bergantian beramal kepada teman. Misalkan setiap tanggal 1 saya yang beramal membawa mobil dan membawa teman lain setidaknya 3 teman lainnya (jika isi mobilnya hanya 4 orang termasur supir yaitu saya) yang jalurnya sama atau beda sedikit masih toleransi.

Kemudian setiap tanggal dua gantian teman yang lainnya yang giliran beramal begitu seterusnya sehingga kembali lagi ke saya. Jika semua ada 4 orang berarti setiap 4 hari kita akan beramal kepada teman kita. Dengan demikian jika ada 10 orang dalam satu ruangan dan saling beramal gantian boncengan maka bukan 10 mobil yang akan ada dijalanan dan diparkiran melainkan hanya 2 sampai tiga mobil saja.

Betapa indahnya kota jakarta jika ridesharing atau beramal kepada teman ini bisa berjalan. Tidak hanya itu bensin juga bisa irit, duit bisa nambah. :D

Mobil kita yang biasanya digunakan setiap hari jadi 4 hari sekali pada contoh kasus diatas. Tidak hanya itu Jakartapun akan terlihat tidak terlalu padat mungkin akan tampak kosong. Bayangkan dari 10 mobil menjadi 3 mobil saja.

Tidak akan seperti pada vidio berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun