Diakui atau tidak, kegiatan maupun aksi penanaman mangrove, telah menjadi sorotan global, dan lekat dengan salah satu label solutif dalam mengatasi perubahan iklim dan melindungi kawasan pesisir. Namun, untuk mencapai keberhasilan yang optimal (Baca: antara biaya yang dikeluarkan, sebanding dengan jumlah mangrove yang akhirnya tumbuh sampai dewasa), diperlukan pendekatan yang lebih dari sekadar menanam pohon. Berikut adalah beberapa strategi kunci yang dapat diimplementasikan:
1. Memilih Spesies yang Tepat:
Premis ini sejatinya menjelaskan bahwa mangrove terdiri dari berbagai macam jenis tanaman. Fun fact nya, tidak semua spesies mangrove cocok untuk semua kondisi lingkungan. Secara alami, pemilihan jenis yang cocok lokasi ini sudah memiliki mekanisme alaminya sendiri. Namun, untuk penanaman yang dilakukan oleh manusia, diperlukan upaya khusus untuk memilih spesies yang sesuai dengan karakteristik lokasi, guna lebih meningkatkan peluang keberhasilan penanaman. Misalnya, Bruguiera yang memiliki akar tunjang kuat cocok untuk daerah dengan abrasi tinggi, sementara Rhizophora lebih adaptif pada berbagai kondisi.
2. Perencanaan yang Matang:
Sebelum memulai penanaman, perlu dilakukan analisis mendalam terhadap kondisi lingkungan, termasuk kualitas air, jenis tanah, dan pola pasang surut. Bahasan perencanaan ini akan coba kami bahas secara terpisah dari tulisan ini. Rencana teknis yang matang juga sangat penting untuk menentukan jarak tanam, metode penanaman, dan jadwal pemeliharaan.Â
3. Keterlibatan Masyarakat:
Masyarakat lokal memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan program penanaman mangrove, sehingga melibatkan mereka, adalah sebuah hal yang akan memberikan dampak baik bagi kelulus hidupan si mangrove yang akan ditanam nantinya. Walaupun tentu saja, tidak ada makan siang yang gratis, sehingga diperlukan ekstra anggaran untuk mengakomodir hal tersebut. Dengan melibatkan mereka sejak awal, terdapat dua hal yang dapat kita raih.Â
Pertama, kita dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan, karena masyarakat lokal yang tinggal di sekitar lokasi tanam mangrove itulah yang akan bisa setiap saat menyambangi tanaman mangrove kita.Â
Kedua, kita mendapatkan jaminan, bahwa mangrove yang kita tanam akan terlindungi dengan baik, sehingga sejumlah anggaran yang telah ataupun akan kita keluarkan untuk kegiatan penanaman mangrove, tidak akan hilang percuma disapu ombak maupun digubal sampah. Edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan akan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat mangrove.
4. Pendekatan Ekonomi Berkelanjutan:
Selain manfaat ekologis, penanaman mangrove juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Melalui pengenalan jenis mangrove yang memiliki potensi buah yang dapat diproduksi menjadi bahan makanan, kita dapat berharap, ketika sang mangrove yang sudah kita tanam, tunbuh baik, dan setelah merentang waktu 4-8 tahun kemudian, sudah mampu mengemban fungsi menjadi pabrik bahan baku alami dari berbagai produk berbasis mangrove seperti makanan, minuman, dan kosmetik, sehingga dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Model silvofishery, yang menggabungkan budidaya perikanan dengan penanaman mangrove, merupakan salah satu contoh yang baik.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala:
Pemantauan secara berkala sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan mangrove. Dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengidentifikasi masalah yang muncul dan melakukan tindakan korektif. Selain itu, evaluasi juga diperlukan untuk mengukur dampak ekologis dan sosial dari kegiatan penanaman mangrove.Â
Pelibatan masyarakat lokal, niscaya akan sangat membantu setiap tahapan monitoring dan tentu saja, akan sangat berharga untuk dibahas dalam forum evaluasi berkala. Sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang, kepastian bahwa setiap proses kegiatan penanaman mangrove dilalui dan tercatat dengan baik, akan menjadi bekal bagi kita untuk mengetahui efektifitas aksi yang (katanya green action itu!) kita lakukan. Â Â Â
Penanaman mangrove merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten. Dengan memilih spesies yang tepat, melibatkan masyarakat, menerapkan model ekonomi yang berkelanjutan, serta melakukan monitoring yang baik, kita dapat mencapai keberhasilan dalam konservasi mangrove dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya Pendekatan Holistik:
Untuk mencapai keberhasilan yang optimal, perlu diingat bahwa penanaman mangrove harus dilakukan dengan pendekatan holistik. Artinya, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari aspek ekologis, sosial, hingga ekonomi. Dengan demikian, kita dapat membangun ekosistem mangrove yang sehat dan berkelanjutan.
Panggilan Aksi:
Mari kita bersama-sama berkontribusi dalam upaya pelestarian mangrove. Dengan mendukung program penanaman mangrove dan mengadopsi gaya hidup yang berkelanjutan, kita dapat memberikan warisan yang berharga bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI