Angka-angka mengerikan terus bermunculan. PLTU ini diprediksi akan melepaskan 250 juta metrik ton karbon dioksida sepanjang masa operasinya. Biaya kesehatan akibat dampaknya diperkirakan mencapai Rp14,2 triliun per tahun.Â
Laporan "Debu Racun di Tanah Jawara" dari Trend Asia dan Walhi menyebutnya sebagai proyek yang dipaksakan---simbol investasi yang tidak relevan di tengah ancaman krisis iklim.
Cilegon, kota industri yang menjanjikan masa depan, kini menjadi ironi. Di balik geliat industrinya, kota ini terperangkap dalam lingkaran polusi yang merenggut kualitas hidup warganya.Â
Penambangan batu bara di hulu merusak hutan, sementara limbah industri mencemari kawasan hilir, menciptakan kerusakan yang menyeluruh.
Di era krisis iklim, seharusnya Indonesia melangkah berani menuju energi terbarukan. Namun, realitas di lapangan berbicara sebaliknya.Â
PLTU Suralaya Unit 9-10 menjadi simbol dilema besar: transisi energi yang terjebak di antara janji dan kenyataan.
Cerobong-cerobong itu, yang menjulang dengan gagahnya, mungkin membawa terang bagi sebagian orang, tetapi bagi banyak lainnya, mereka adalah ancaman yang mengintai.Â
Langit Banten kini bukan sekadar kelabu; ia adalah saksi bisu atas perjuangan manusia melawan kehancuran yang mereka ciptakan sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI