Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Tubagus Rahmat Saf Rai

Jurnalis || Founder Sekumpul EduCreative II Direktur Wilip Institute || Penulis Skenario Film || Bidang Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi PWI Kota Cilegon || Humas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dilema Poligami: Pilihan Pribadi atau Solusi Syariat?

28 Januari 2025   09:11 Diperbarui: 28 Januari 2025   09:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program ini mencakup pembelajaran mendalam tentang cara menjalankan rumah tangga sesuai dengan syariat Islam, penanaman mindset yang benar sebagai laki-laki, suami, dan ayah, serta pelatihan untuk menjadi pemimpin yang mampu membimbing istri menjadi wanita salihah.

Tak hanya itu, Coach Hafidin juga menyediakan pendampingan individu untuk membantu para suami menemukan kebahagiaan sejati dalam rumah tangga mereka.

Coach Hafidin menekankan, setiap perubahan harus dimulai dari diri suami. "Bagaimana mungkin istri berubah jika suaminya sendiri tidak memberikan teladan?" tanya Coach Hafidin.

Di antara ratusan pasangan yang pernah dibimbing Coach Hafidin, ada banyak kisah inspiratif tentang perubahan. Salah satunya adalah Andi, seorang pengusaha yang datang dengan wajah lesu dan hati penuh luka.

Ia mengaku, selama 15 tahun menikah, ia tak pernah merasakan ketenangan. Istrinya sering mendominasi, sementara ia hanya diam dan menghindari konflik.

Setelah menjalani program mentoring, Andi mulai memahami kesalahan mendasarnya. Ia belajar berkomunikasi dengan tegas namun lembut, memimpin dengan kasih sayang, dan mengarahkan istrinya pada nilai-nilai Islam.

Dalam beberapa bulan, hubungan mereka berubah drastis. Andi mengungkapkan, "Rumah tangga saya kini seperti surga kecil. Saya merasa lebih hidup, lebih bahagia."

Poligami: Pilihan atau Solusi?

Sebagai Poligami Expert, Coach Hafidin tidak memaksakan poligami sebagai solusi bagi semua orang. "Poligami adalah syariat, tetapi bukan kewajiban," ujarnya.

 Ia menekankan bahwa poligami harus didasarkan pada niat yang benar, kemampuan yang memadai, dan persetujuan semua pihak. Program mentoringnya bahkan dirancang untuk membantu suami memperbaiki hubungan dengan satu istri sebelum mempertimbangkan poligami.

"Banyak orang salah paham. Poligami bukan untuk lari dari masalah, tetapi untuk menciptakan solusi yang lebih baik," jelas Coach Hafidin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun