Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Inspirasi dari KH. Tb. Achmad Chatib: Pemimpin Visioner di Tengah Krisis Moneter di Banten

30 Desember 2024   23:33 Diperbarui: 30 Desember 2024   23:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto KH. Tb. Achmad Chotib (sumber Wikipedia) 

Bayangkan kondisi Banten di akhir tahun 1947. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda, yang tidak mau melepaskan kekuasaannya begitu saja, kembali menyerang Nusantara dalam agresi militernya. 

Saat itu, rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Banten, menghadapi situasi krisis yang memengaruhi hampir semua aspek kehidupan---mulai dari pangan, keuangan, hingga moneter. 

Namun, dalam situasi yang sulit ini, lahirlah sebuah inovasi yang menjadi bukti perjuangan daerah mempertahankan eksistensi Republik Indonesia: Oeang Republik Indonesia Daerah Banten (ORIDAB). 

Di balik sejarah ini, berdiri sosok sentral, KH. Tb. Achmad Chatib, Residen Banten yang memimpin inisiatif bersejarah tersebut. Sosok seorang pemimpin yang tidak hanya dihormati karena kapasitas keagamaannya tetapi juga kepiawaiannya dalam pemerintahan, muncul sebagai tokoh kunci. 

Sebagai Residen Banten, ia tidak hanya mengorganisasi pertahanan daerah tetapi juga mengambil langkah inovatif untuk mengatasi krisis moneter.

Di bawah kepemimpinan KH. Tb. Achmad Chatib, Banten mencetak uang kertas darurat yang dikenal sebagai ORIDAB. Uang ini dicetak di Jalan Diponegoro 6, Serang, dan resmi beredar mulai 15 Desember 1947. 

ORIDAB tidak hanya menjadi alat pembayaran sah di Banten, tetapi juga mencerminkan semangat kedaulatan daerah di tengah keterbatasan.

Desain ORIDAB mencerminkan identitas lokal Banten. Gambar Masjid Agung Banten Lama dan Pintu Gerbang Keraton Kaibon menghiasi uang tersebut, bersama dengan simbol-simbol lokal lainnya seperti manggis dan bulir padi. 

Uang ini memiliki tanda tangan penting, termasuk dari KH. Tb. Achmad Chatib, yang menjadi simbol legitimasi pemerintah daerah.

Peran KH. Tb. Achmad Chatib dalam Krisis Keuangan

Langkah mencetak ORIDAB bukan hanya solusi pragmatis untuk krisis moneter tetapi juga bentuk perlawanan terhadap upaya Belanda yang ingin menghancurkan kedaulatan ekonomi Republik Indonesia. 

KH. Tb. Achmad Chatib menyadari bahwa tanpa alat pembayaran yang sah, perekonomian lokal akan lumpuh. Dengan kecerdikan dan semangatnya, ia memimpin upaya pencetakan uang darurat, memastikan masyarakat Banten tetap dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu, keberadaan ORIDAB menjadi simbol kemandirian dan perlawanan Banten terhadap penjajah. Uang ini tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar tetapi juga sebagai pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya terjadi di medan perang tetapi juga dalam kebijakan ekonomi.

Peredaran ORIDAB berakhir pada tahun 1948, tetapi warisan yang ditinggalkannya tetap hidup. Langkah berani yang diambil KH. Tb. Achmad Chatib menjadi pelajaran penting tentang bagaimana daerah dapat beradaptasi dalam situasi krisis.

Sejarah ORIDAB dan kepemimpinan KH. Tb. Achmad Chatib memberikan pelajaran berharga tentang arti perjuangan, kepemimpinan, dan inovasi. Di tengah krisis, KH. Tb. Achmad Chatib tidak hanya bertindak sebagai pemimpin administratif tetapi juga sebagai penjaga semangat kemerdekaan.

KH. Tb. Achmad Chatib mengajarkan kita bahwa kepemimpinan yang visioner dan keberanian mengambil langkah strategis dapat menjadi kunci dalam menghadapi krisis. 

Sebagai Residen Banten, beliau tidak hanya memimpin secara administratif, tetapi juga menginspirasi rakyatnya melalui tindakan nyata yang membangun kemandirian daerah. 

Di tengah tantangan global saat ini, warisan semangat beliau menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan memerlukan kolaborasi, inovasi, dan keberpihakan pada masyarakat. 

Mari jadikan teladan KH. Tb. Achmad Chatib sebagai inspirasi untuk menciptakan Banten yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun