Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soju dan Daging Babi, Kuliner Korea yang Menjamur di Cilegon

26 Agustus 2024   02:59 Diperbarui: 26 Agustus 2024   03:00 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pengunjung restoran Korea di Pondok Cilegon Indah (Pram) 

Pecinta drama Korea Selatan pasti sering menemukan bagian cerita tentang suasana makan bersama. Berbagai jenis makanan tersaji di atas meja. Umumnya menyajikan olahan daging babi dan minuman soju atau bir.

Daging babi memang menjadi salah satu kuliner favorit di Korea Selatan. Salah satu hidangan paling terkenal adalah samgyeopsal, yaitu daging perut babi yang dipanggang dan biasanya disantap dengan berbagai jenis banchan (makanan pendamping) seperti kimchi, bawang putih, dan saus ssamjang.

Hidangan ini sering disajikan di restoran BBQ Korea, di mana pengunjung memanggang daging sendiri di meja. Selain samgyeopsal, ada juga hidangan seperti bossam (daging babi yang direbus dan disajikan dengan daun selada) dan jokbal (kaki babi yang dimasak dengan kecap).

Selain masakan daging babi, minuman soju pun menjadi pendamping yang wajib ada. Minum soju adalah bagian penting dari budaya sosial di Korea Selatan. Soju adalah minuman beralkohol tradisional yang terbuat dari beras, gandum, atau kentang, dan mengandung alkohol.

Dengan kadar alkohol yang biasanya berkisar antara 16-25%, soju cukup kuat untuk memberikan efek rileksasi, tetapi tidak terlalu keras sehingga bisa dinikmati dalam jumlah yang cukup banyak tanpa membuat orang cepat mabuk.

Salahsatu alasan mengapa banyak orang Korea menikmati daging babi, seperti samgyeopsal, dengan soju, dikarenanmemiliki rasa yang netral dan sedikit pahit, yang dianggap cocok dengan lemak dan rasa gurih dari daging babi. Kombinasi ini menciptakan keseimbangan rasa yang disukai banyak orang.

Soju dipercaya dapat membantu melancarkan pencernaan, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak seperti daging babi. Ini adalah salah satu alasan mengapa minum soju sering disarankan saat makan makanan berat.

Resto Korea Menjamur di Kota Cilegon

Kini, kelezatan kuliner daging babi dan minuman soju tidak harus pergi ke Korea untuk bisa menikmatinya, karena di Kota Cilegon saja sudah menjamur restoran Korea.

Perkembangan restoran Korea di Kota Cilegon telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kota industri yang dikenal sebagai pusat pabrik baja terbesar di Indonesia ini, kini tidak hanya menjadi destinasi bisnis, tetapi juga semakin berkembang dalam sektor kuliner.

Sejak berdirinya pabrik Krakatau Posco, ribuan pekerjaan asal Korea berdatangan ke Kota Cilegon. Dampaknya restoran-restoran Korea mulai bermunculan, menawarkan berbagai hidangan autentik yang mencerminkan keunikan cita rasa negeri ginseng.

Restoran Korea kini tidak hanya menyasar warga ekspatriat dan pengunjung yang datang ke kota ini, warga lokal juga turut menjadikannya salah satu tren kuliner yang semakin populer di Cilegon.

Soju Bertentangan dengan Zero Alkohol

New Korean Garden adalah salah satu restoran Korea yang berada di Kawasan Pondok Cilegon Indah. Minuman soju atau minuman beralkohol lainnya sangat bebas dijual.

Keberadaan minuman saju menjadi salah satu elemen penting dari hidangan kuliner Korea. Sayangnya kandungan alkohol yang tinggi berbenturan dengan program "Zero Alkohol" yang diterapkan oleh pemerintah Kota Cilegon.

Wali kota Cilegon pernah mengklem, keberhasilan Kota Cilegon dalam menerapkan program Zero Alkohol telah menjadi salah satu pencapaian signifikan dalam upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi warganya.

Pemerintah Kota Cilegon berkomitmen menerapkan zero alkohol dengan adanya Perwal tentang Penutupan operasi tempat hiburan malam nomor 43 tahun 2020. Serta Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2001 Tentang Pelanggaran Kesusilaan, Minuman Keras, Perjudian, Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.

Ketika restoran Korea di Kota Cilegon kedapatan menjual soju atau bir, maka telah melanggar kebijakan Zero Alkohol, hal ini memicu kontroversi dan perhatian serius dari kalangan masyarakat.

Namun, kehadiran restoran Korea yang menyajikan minuman beralkohol seperti soju, dapat menimbulkan gesekan dengan peraturan yang berlaku di Kota Cilegon.

Pelanggaraan ini tidak hanya berisiko merusak reputasi restoran tersebut, tetapi juga dapat memicu tindakan hukum, termasuk pencabutan izin usaha atau denda berat.

Selain itu, pelanggaran ini dapat menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat yang mendukung program Zero Alkohol yang selama ini telah  diklem berhasil diterapkan di Cilegon. Karena menjual soju, meskipun merupakan bagian dari budaya kuliner Korea, tetap melanggar hukum yang berlaku di  Kota Cilegon.

Penerapam kebijakan Zero Alkohol melalui peraturan daerah, Pemerintah Kota Cilegon harus memiliki komitmen kuat untuk mengendalikan dan membatasi distribusi serta konsumsi minuman beralkohol di restoran-restoran Korea.

Jika peredaran minuman beralkohol tegap dibiarkan di Kota Cilehin, maka hukum yang dilegalkan dalam Perda sudah tidak ada harganya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun