Keberadaan lokasi tambang galian C di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten semakin mengancam keberlanjutan Lingkungan Hidup.Â
Wilayah pegunungan yang dahulu hijau dan asri, kini jika dilihat dari Citra Satelit Google Earth, banyak penampakan lubang berwarna coklat menandakan aktivitas galian C yang masih aktif maupun tidak aktif.
Tidak sedikit catatan dampak buruk yang terjadi akibat aktivitas tambang galian C. Seperti kerap memakan korban anak-anak tewas tenggelam di kubangan air, hingga debu-debu yang menyelimuti jalan akibat aktivitas nakalnya supir truk yang mengangkut pasir tanpa ditutup terpal atau pun air yang mengucur.
Keberlangsungan keselamatan para warga yang bermukim di dekat tambang galian C juga semakin mengkhawatir. Rumah-rumah warga tampak terlihat berdiri di pinggir jurang galian yang sangat dalam.
Kondisi tanah pasir bisa saja suatu saat mengalami longsor dan terjatuh ke dalam jurang yang sangat dalam hingga mencapai lebih dari 15 meter.
Jika Kecamatan Mancak sudah rusak akibat kegiatan tambang galian C yang sangat masif, dampak terburuk masa depan Kota Cilegon yang berada di hilir aliran air bisa menimbulkan banjir besar.Â
Akhir-akhir ini saja Kota Cilegon mengalami banjir yang sangat parah. Sebagai daerah yang memiliki geologi dataran lebih rendah dari Mancak, Kota Cilegon harus bersiap menghadapi banjir kiriman setiap kali musim hujan.
Warga yang mengalami keresahan keberadaan tambang galian C adalah Santi, bukan nama sebenarnya, merasa terganggu dengan dampak yang ditimbulkan.Â
Rumah Santi yang berada di Desa Sigodang Kecamatan Mancak dan berbatasan langsung dengan Kelurahan Bagendung, Kota Cilegon telah lama dijadikan salah satu lokasi tambang pasir galian C.