AMCB merupakan gabungan dari puluhan ormas dan LSM di Kota Cilegon. Momentum Hari Pahlawan 10 November dijadikan untuk Aksi Damai.Â
Aksi dilakukan sebagai bentuk mengingatkan dan menuntut Wali Kota Cilegon merealisasi pembangunan, bukan pencitraan dan penghargaan yang tidak ada korelasi dengan manfaat yang dirasakan masyarakat Cilegon.
AMBC menyoroti banyak kegagalan pembangunan di kepemimpinan Helldy Agustian. Dimana janji kampanye jauh dari realisasi.
KCS yang menjanjikan 25.000 serapan tenaga kerja secara praktik hanya bentuk pelatihan dan pemagangan. Bantuan UMKM malah jadi pinjaman atau kredit ke pihak bank.
Belum lagi persoalan beasiswa 5.000 full sarjana tidak ada transparansi data penerima yang mendapatkan kesempatan kuliah gratis.Â
Berobat gratis dengan KTP dinilai sebagai kebohongan publik, karena sesungguhnya program pusat yang diklaim oleh Pemkot. Realita banyak masyarakat terkendala tidak punya BPJS saat berobat di Rumah Sakit.
Sorotan ketidakharmonisan wali kota dan wakilnya pun tak lepas menyebabkan ketidakpahaman menjalankan program pemerintahan. Akibatnya kinerja jadi tidak maksimal.
Wali kota juga dinilai telah gagal menjalankan amanat RPJMD maupun RPJP. Salah satunya seperti pembangunan Jalan Lingkar Selatan dan  Pelabuhan Warnasari.
Atas penilaian banyaknya kegagalan dalam menjalankan program pembangunan, AMCB memberikan penghargaan sebagai Wali Kota Cilegon Gagal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H