Nilai heroik dari Perjuangan Geger Cilegon 1888 menandakan sikap keberanian dan siap membela demi kebenaran. Selain itu, warga Cilegon dinilai berani nekat asalkan itu untuk kebaikan.
Kedua, Kota Santri
Nilai-nilai Islam dalam tatanan kehidupan masyarakat di Kota Cilegon sudah sangat melekat. Di tahun 1925, telah berdiri lembaga pendidikan Islam berbasis pesantren modern yaitu Al-Khairiyah, serta banyak pula pesantren salafiyah yang berada di perkampungan.
Al-Kahiriyah yang didirikan Kiyai Sam'un telah menjadi tolok ukur pendidikan Islam modern, karena sudah berbasis kelas dan memiliki kolaborasi kurikulum pesantren dan pengetahuan umum. Tak hanya mempelajari Al-Qur'an dan kitab-kitab klasik, di Al-Khairiyah sudah belajar menulis latin, matematika, hingga ilmu administrasi dan pemerintah.Â
Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Cilegon sudah menjadi pusat pendidikan dan lahirnya para kaum intelektual yang berkontribusi dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.Â
Popularitas Al-Khairiyah dapat menarik para santri tak hanya di Indonesia saja, tapi meluas hingga ke negara-negara Asia Tenggara. Inilah kemudian kenapa Cilegon mendapatkan julukan Kota Santri.
Ketiga, Kota Bedol Desa untuk Indonesia.
Pasca Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, tatanan hidup masyarakat Kota Cilegon mulai tumbuh dan berkembang. Memiliki daratan dan lautan yang strategis, Kota Cilegon yang semula kawasan pertanian beralih fungsi menjadi daerah yang akan dibangun kawasan industri nasional.
Sebuah pilihan yang berat, namun masyarakat Kota Cilegon memiliki hati yang lapang dan ikhlas ketika rumah-rumah, sawah, masjid, pesantren, hingga pemakaman harus digusur.
Peristiwa bedol desa sejak tahun 1959 secara bertahap ribuan warga Cilegon rela pindah ke tempat yang baru. Ganti rugi yang tak seberapa dari pemerintah, namun pembanguan industri dipercaya untuk kemakmuran Negara Indonesia.
Jiwa nasionalisme yang tertanam dalam jiwa masyarakat Kota Cilegon. reka meninggalkan rumah dan tanah yang sangat berharga dan diserahkan kepada negara.