Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kota Terkaya dan Kaya Pengangguran, Prestasi Wali Kota Cilegon?

24 Maret 2022   06:00 Diperbarui: 24 Maret 2022   06:54 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Cilegon menjadi kota terkaya ke empat di Indonesia di bawah Kediri, Bontang, dan Jakarta. Ramai-ramai warga Kota Cilegon mengunggah foto yang dirilis Goodstats.id.

Harus diakui Kota Cilegon wajar dikatakan menjadi salah satu daerah terkaya di Indonesia. Ratusan pabrik industri besar berada di sepanjang garis pantai dan di dalam Kawasan Industri PT Krakatau Steel.

Kawasan Industri berskala internasional pandangan orang akan melihat bahwa Kota Cilegon sangatlah pantas dikatakan paling tajir. Bahkan UMR pegawai saja mencapai Rp4,3 juta.

Jika sudah menjelaskan persoalan kekayaan, maka imaginasi akan merasakan kehidupan mewah dan sejahtera. Bisa menjalani rutinitas bekerja dan hidup sejahtera.

Sayangnya kekayaan itu semua hanya sekedar mimpi bagi sedikitnya 25.000 pengangguran di Kota Cilegon.

Banyak pabrik industri berdiri mega, proyek pembangunan di sana-sini. Tapi urusan cari pekerjaan sangatlah sulit.

Angka pengangguran di Kota Cilegon pun terbesar kedua di Provinsi Banten. Angka yang belum juga membaik hingga saat ini.

Goodstats.com menyebutkan bahwa kota terkaya di Indonesia berdasarkan penilaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kota Cilegon mencapai 233,02.


Perlu diketahui bahwa, meski pun berdiri ratusan industri besar, tidak berpengaruh besar pada urusan kesejahteraan, minimal mampu menekan angka pengangguran yang setiap tahun selalu meningkat dengan makin banyak kasus PHK.

Anak sekolah dan mahasiswa berakhir menjadi pengangguran intelektual. Tidak ada kesempatan kerja setelah lulus.

Kesenjangan antara pekerja dan pengangguran terasa jomplang terlihat nyata.

Mungkin ini menjadi alasan Wali Kota Cilegon tidak memasukan kota terkaya keempat di Indonesia ke daftar prestasi kinerjanya.

Saya mengira, akan jadi kabar yang menggembirakan seperti 10 prestasi penghargaan yang diraih Pak Wali di masa kerjanya yang baru genap setahun.

Jika pun memasukan Kota Cilegon menjadi kota terkaya tidak relevan, sebenarnya tidak masalah. 10 penghargaan yang dibanggakan juga tidak sesuai dengan pencapaian janji kampanye dan pelaksanaan RPJMD, serta tidak berdampak besar ke masyarakat.

Ada baiknya juga sebenarnya Pak Wali tidak memasukan kota terkaya di daftar ke 11 penghargaan dan tidak diceritakan di setiap kesempatan sambutan-sambutan.

Khawatir para artis Ibu Kota seperti Raffi Ahmad, Ian Kasela, dan Piyu Padi membuat konten video ucapan selamat atas predikat Kota Cilegon masuk jajaran kota terkaya.

Jangan sampai ada kesan warga Cilegon kembali mempertanyakan kinerja Pak Wali, seperti usai mendapat penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif dalam Pengelolaan Kota, tapi masyarakat tidak merasakan hasil kerjanya apa?

Menjadi kota terkaya emang menimbulkan citra yang sangat bagus di mata dunia. Tapi itu seperti impian yang tertulis di atas kertas saja.

Realitanya, kapan 25.000 pengangguran bisa mendapatkan kesempatan kerja? Kapan geliat UMKM mendapatkan bantuan modal Rp25 juta? Semuanya masih catatan hitam janji manis kampanye.

Predikat kota terkaya hanya bikin pengangguran insecure. Apalagi realitanya jalan-jalan berlubang di seluruh Kota Cilegon saja tidak mampu diperbaiki. Apalagi mendapatkan jalan mulus bisa bekerja dengan mudah di pabrik-pabrik besar?  

Mimpi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun