Koordinasi dengan pihak industri kemungkinan bisa membuahkan kesepakatan penggunaan CSR untuk perbaikan jalan.Â
Kembali pada persoalan jalan ajur mukmuk. Belum lama ini, Wali Kota Cilegon membuat konten video kunjungan Jalan ajur mukmuk di JLS dan Jalan Ciwedus.
Harapan mendapatkan jalan bagus di Maret ini diduga akan meleset. Ini terlihat dari dua video yang diunggah di media sosial dan disebarkan oleh para pendukungnya di grup WhatsApp.
Sangat disayangkan Wali Kota Cilegon tidak ada keberanian memberikan kepastian waktu untuk segera menyelesaikan persoalan jalan ajur mukmuk.
"Maret saya jamin semua jalan di Kota Cilegon semua sudah diperbaiki!" kata yang sebenarnya ingin keluar dari mulut Wali Kota Cilegon.
Membuat konten video jika isinya cuma kunjungan dan minta maaf atas kondisi jalan ajur mukmuk yang belum juga selesai diperbaiki itu bukan solusi.
Mengutip rilis berita dari Dinas Kominfo, Sandi dan Statistik Kota Cilegon Wali Kota Cilegon mengatakan saat ini sedang mengupayakan mendapatkan dana hibah jalan dari Kementerian PUPR.
Sehingga nantinya perbaikan Jalan Lingkar Selatan bisa menghemat anggaran kota (APBD).
Sementara untuk Jalan Ciwedus, Wali Kota Cilegon akan mengupayakan di pertengahan tahun ada perbaikan.
Lalu, apa yang bisa ditangkap dari pernyataan Wali Kota Cilegon terhadap rencana perbaikan jalan ajur mukmuk?Â
Berasa seperti janji tanpa ada kepastian. Bicara janji jangan sampai semanis Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang tak kunjung cair hingga saat ini?