Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tak Mampu Urus JLS Bilang Bos, Jangan Main Lempar ke Pusat

2 Februari 2022   18:20 Diperbarui: 2 Februari 2022   18:25 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walikota Cilegon (foto Dinas Kominfo Kota Cilegon)

Lalu, jika sudah tahu bahwa pengguna adalah pihak industri harusnya Pak Wali memandang ini sebagai bentuk kesempatan untuk meminta pertanggungjawaban. Artinya, perawatan dan perbaikan JLS bisa menuntut pihak industri ikut serta.

Perbaikan JLS jika mampu membangun komunikasi dengan pihak industri, perbaikan bisa dilakukan bersama-sama.

Sebut saja pabrik baja sudah ada, pabrik semen ada, galian pasir dan batu juga ada. Pak Wali tinggal siapkan saja pekerjanya, pengangguran di Cilegon masih banyak. Sistem kolaborasi ini bisa meringankan beban biaya perawatan dan perbaikan JLS.

Mereka pihak industri yang setiap hari memanfaatkan JLS akan menolak? Jika tidak mau, masyarakat Kota Cilegon punya hak untuk melarang kendaraan industri lewat. Tegaskan saja!

Jika belum apa-apa sudah mau melemparkan JLS ke pusat, saya jadi pesimis, program lain dalam janji politik apa akan diserahkan ke pusat juga?

Padahal program RPJM Kota Cilegon memuat rencana pembangunan lebih besar selain hanya perbaikan JLS, seperti pembangunan Jalur Lingkar Utara, Pembangunan Pelabuhan Warnasari, Pembangunan Alun-alun di 43 kelurahan. Belum lagi realisasi janji politik dan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang semuanya dalam bentuk uang yang tidak sedikit.

Terus jika aset daerah dilemparkan ke pusat, mau nunggu sampai kapan JLS diperbaiki? Padahal disini bagian dari ujian seorang pemimpin untuk dituntut cepat dan profesional dalam bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun