Lebaran tahun ini, bahkan sudah terlatih dari lebaran tahun lalu, perayaan Hari Raya yang dibatasi. Kegiatan silaturahmi dan pulang mudik pun tidak bisa.
Belum lagi para jamaah calon haji yang dua tahun ini harus rela menunda keberangkatan. Kondisi penyebaran virus corona membuat kegiatan penerbangan ke Arab Saudi di setop.
Hanya ikhlas dengan ketentuan Allah saat ini. Menghadapi musibah penyebaran virus yang belum bisa disembuhkan dengan teknologi kedokteran modern.Â
Kita tidak bisa berbuat apa pun selain menjaga diri, keluarga, dan lingkungan sekitar agar memutus mata rantai penyebaran virus.
Malam takbiran yang penuh hikmah ini, berharap membawa pesan bahwa ikhlas adalah cara seorang muslimin menerima ketentuan akan ujian ini. Semoga dengan ikhlas membawa rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Â
Tidak bisa kumpul di masjid merayakan malam takbir seperti biasanya. Begitu juga Salat Ied yang dianjurkan berjamaah di rumah bersama keluarga.
Kondisi yang tidak biasa, tapi bagi seorang muslimin yang taat, semuanya tetap menjadi amalan dan ibadah yang tidak pernah kurang sedikit pun.
Allah yang menciptakan dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Jadi, kita wajib berprasangka baik dan beriman kepada Allah. Â Allah yang menciptakan virus, Allah juga yang menghilangkan.
Ikhtiar kita lakukan dengan patuh protokol kesehatan. Tidak berkumpul di masjid melaksanakan malam takbiran tidak akan mengurangi nilai ibadah.
Allah maha mengetahui isi hati umatnya. Jangan putus melafalkan takbir di malam penuh berkah ini. Semoga pandemi segera berakhir. Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H