Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

AA Minta Proyek APBD, Wali Kota Cilegon Berani Tindak Orang Dekatnya?

29 Juni 2021   12:33 Diperbarui: 29 Juni 2021   15:29 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto Facebook Helldy Agustian

Bagi-bagi proyek setelah usai gelaran pemilu sepertinya lumrah dilakukan oleh Kepala Daerah kepada orang-orang terdekatnya.

Tak terkecuali di Kota Cilegon. Tidak hanya bagi-bagi proyek, bahkan dikabarkan ada orang dekat Wali Kota Cilegon yang meminta langsung proyek-proyek besar ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Cilegon. 

Publik akhir-akhir ini diramaikan dengan berita dari infoberitakorupsi.com yang menyebutkan bahwa ada orang dekat Wali Kota Cilegon berinisial AA berusaha menguasai proyek besar pemerintah. Proyek APBD memang paling menggiurkan dan gurih.

Disebutkan pula, berdasarkan hasil investigasi, jika AA ini merupakan pengusaha yang mempunyai perusahaan yang sering digunakan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan di wilayah Pemerintah Kota Cilegon, namun tak jarang pula AA ini meminjam bendera orang lain untuk melakukan pekerjaannya.

Urusan bagi-bagi proyek yang melibatkan orang-orang dekat Wali Kota sangat lah lumrah, bukan?

20 tahun Kota Cilegon sudah membuktikan jika setiap proyek besar Pemkot Cilegon jatuh pada orang terdekat Wali Kota saja. Apa pun bentuk proyeknya, semua bisa dikondisikan atas rekomendasi orang nomor satu di Kota Cilegon.

Tak jarang pula, ketika Wali Kota Cilegon sebelumnya digarap KPK, maka orang-orang terdekatnya pula turut diciduk sebagai ganjaran tidak profesionalisme dalam menjalankan proyeknya.

Kini, ketika kekuasaan di bawah kepemimpinan Wali Kota baru, harapan mewujudkan tagline "Cilegon Baru, Modern, dan Bermartabat" pun terkesan masih sama dengan penguasa sebelumnya. Kemunculan AA sudah kandung membuat stigma bahwa aksi bagi-bagi proyek orang dekat Wali Kota  itu masih menggunakan cara lama.

Siapa AA?

Kemunculan berita tentang seseorang berinisial AA ini mendapatkan tanggapan yang serius dari sejumlah anggota DPRD Kota Cilegon.

Ketua Komisi II Faturohmi merasa perlu ada klarifikasi dari Wali Kota Cilegon. Inisial AA dipastikan betul orang dekat atau hanya membawa-bawa nama Wali Kota saja. Jika dibiarkan jangan sampai menjadi keresahan di tengah masyarakat.

Kemunculan makelar APBD berinisial AA, sebenarnya sudah diketahui oleh publik di media sosial. AA ini menjurus pada sosok mantan aktivis mahasiswa yang kini menjadi politisi.

Seperti yang dikatakan Faturohmi, publik kini ramai-ramai menantang Wali Kota Cilegon untuk melakukan klarifikasi. Syukur-syukur dari mulutnya mampu menyebutkan nama lengkap dari inisial AA tersebut.

Wali Kota Cilegon harus berani mengakui atau tidak, atau hanya ada orang yang memanfaatkan nama besarnya untuk mendapatkan proyek. Jangan sampai ke depannya, banyak orang yang kemudian mengaku "orang dekat Wali Kota" untuk memuluskan berbagai cara mendapatkan proyek yang bersumber dari uang rakyat.

Cara-cara lama yang sudah terlalu tradisional dan tidak mencerminkan bermartabat. Sudah bukan zamannya lagi, Lur! 

Wali Kota Cilegon harus berani memberikan pernyataan, harus merdeka dari campur tangan orang-orang yang hanya mementingkan keuntungan tanpa alasan yang jelas. Nama baik Wali Kota harus segera dibersihkan dari para oknum-oknum yang banyak memanfaatkan nama besarnya.

Berkomitmen dengan tidak ikut campur dalam perolehan proyek yang dilelang Pemkot Cilegon terhadap orang dekatnya, bisa menjadi bukti Wali Kota serius mewujudkan Cilegon Baru, Modern, dan Bermartabat.

Jargon Cilegon baru harus bisa dibuktikan dengan bersih-bersih dari orang-orang yang mengambil keuntungan mendapatkan proyek hanya bermodalkan menyebut dirinya, "orang dekat Wali Kota. "

Urusan proyek jangan sampai jargon Cilegon baru tidak ada bedanya dengan rezim yang lama. Jika sudah begini, arus perubahan Cilegon baru hanyalah pemanis bibir belaka, karena nyanyiannya sama seperti kaset lama.

[Sumber informasi/berita]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun