Kemunculan makelar APBD berinisial AA, sebenarnya sudah diketahui oleh publik di media sosial. AA ini menjurus pada sosok mantan aktivis mahasiswa yang kini menjadi politisi.
Seperti yang dikatakan Faturohmi, publik kini ramai-ramai menantang Wali Kota Cilegon untuk melakukan klarifikasi. Syukur-syukur dari mulutnya mampu menyebutkan nama lengkap dari inisial AA tersebut.
Wali Kota Cilegon harus berani mengakui atau tidak, atau hanya ada orang yang memanfaatkan nama besarnya untuk mendapatkan proyek. Jangan sampai ke depannya, banyak orang yang kemudian mengaku "orang dekat Wali Kota" untuk memuluskan berbagai cara mendapatkan proyek yang bersumber dari uang rakyat.
Cara-cara lama yang sudah terlalu tradisional dan tidak mencerminkan bermartabat. Sudah bukan zamannya lagi, Lur!Â
Wali Kota Cilegon harus berani memberikan pernyataan, harus merdeka dari campur tangan orang-orang yang hanya mementingkan keuntungan tanpa alasan yang jelas. Nama baik Wali Kota harus segera dibersihkan dari para oknum-oknum yang banyak memanfaatkan nama besarnya.
Berkomitmen dengan tidak ikut campur dalam perolehan proyek yang dilelang Pemkot Cilegon terhadap orang dekatnya, bisa menjadi bukti Wali Kota serius mewujudkan Cilegon Baru, Modern, dan Bermartabat.
Jargon Cilegon baru harus bisa dibuktikan dengan bersih-bersih dari orang-orang yang mengambil keuntungan mendapatkan proyek hanya bermodalkan menyebut dirinya, "orang dekat Wali Kota. "
Urusan proyek jangan sampai jargon Cilegon baru tidak ada bedanya dengan rezim yang lama. Jika sudah begini, arus perubahan Cilegon baru hanyalah pemanis bibir belaka, karena nyanyiannya sama seperti kaset lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H