KH. Ali Jaya mendirikan Madrasah Al-Khairiyah cabang Delingseng bertujuan memperteguh dan memperluas penyiaran pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan dalam rangka menciptakan manusia yang bertakwa, berilmu, beramal, dan berakhlak mulia sebagai kader-kader masyarakat dan bangsa yang bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.Â
Tujuan ini selaras dengan cita-cita dan pola pendidikan yang juga ingin dicapai oleh perguruan Islam Al-Khairiyah melalui lembaga-lembaga pendidikannya. Semua jenis dan jenjang pendidikan formal yang bernaung di bawah pembinaan Madrasah Al-Khairiyah cabang Delingseng ialah: Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
Program pendidikan atau bidang studi yang diajarkan pada Madrasah Diniyah yaitu Tauhid, Ushul Fiqh, Hadist, Tafsir, Nahwu, Balaghah, Akhlaq, Tharikh Islam, Fiqih, Shorof dan Mahfudzhot.Â
Sedangkan mata pelajaran yang ada di Madrasah Tsanawiyah adalah Tafsir, tauhid, Hadist, Fiqih Tharikh Islam, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Kesenian, Ilmu Tafsir, Akhlaq, Mustholah Hadist, Ushul Fiqh, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan pendidikan keterampilan. Sementara itu Madrasah Aliyah sedikit lebih banyak dari Madrasah Tsanawiyah.
Madrasah Al-Khairiyah Delingseng bahkan pernah diresmikan menjadi daerah istimewah menggantikan Madrasah Al-Khairiyah Citangkil yang telah di relokasi di tempat yang baru 22 Mei 1980. Madrasah ini pun kemudian resmi menjadi induk bagi ratusan cabang Madrasah Al-Khairiyah lainnya. Penetapan ini berdasarkan rapat pleno Pengurus Besar Al-Khairiyah yang dipimpin Ketua Umum KH. Syadeli Hasan. Bahkan, hasil pleno lainnya yaitu mengangkat KH. Ali Jaya sebagai Ketum Pengurus Besar Al-Khairiyah priode berikutnya.
Kini eksistensi Madrasah Al-Khairiyah Delingseng masih tetap beroprasi dan menjadi pilihan sekolah terbaik anak-anak di sekitar Kecamatan Citangkil. Gedung Madrasah Al-Khairiyah Delingseng masih tetap sama dengan alamat Jalan H. Agus  Salim, Lingkungan Delingseng, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. Di bawah naungan Yayasan Al-Khairiyah Delingseng terdapat lembaga pendidikan dari tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Diniyah Takmiliyah  Awaliyah (MDTA) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
Peran KH. Ali Jaya dalam hal ini bisa menempatkan diri dalam kondisi apa pun. Meski sudah mendirikan cabang Madrasah Al-Khairiyah Delingseng, KH. Ali Jaya tidak meninggalkan kewajibannya di Madrasah Al-Khairiyah Citangkil sebagai pusat saat itu.Â
KH. Ali Jaya juga tidak hanya memikirkan perkembangan Madrasah Al-Khairiyah Delingseng saja, melalui wadah organisasi Jami'ya Nadhlatul Syubanul Muslimin yang di pimpinnya turut menggalang dana untuk pembangunan madrasah-madrasah cabang. Â Berkat kerja kerasnya ini, KH. Ali Jaya menjadi orang yang berjasa di masa-masa keemasan Al-Khairiyah karena percepatan penyebaran madrasah cabang yang begitu besar.
Dedikasi KH. Ali Jaya sebagai kiyai dan guru di Al-Khairiyah sebagai jalan jihad pendidikan di Cilegon Banten. Perannya tidak hanya membesarkan Madrasah Al-Khairiyah Citangkil yang menjadi cikal awal tumbuhnya 600 lebih cabang Madrasah Al-Khairiyah yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hingga akhir hayatnya, 14 Oktober 1982, KH. Ali Jaya telah membuktikan pengabdian terhadap AL-Khairiyah sepanjang jaman.
-----
Sumber: Â Penelitian Tugas Akhir Kuliah STIT Al-Khairiyah Citangkil dengan judul "Peran KH. Ali Jaya dalam Mengembangkan Pendidikan Islam Al-Khairiyah", sidang Munaqasah/skripsi STIT Al-Khairiyah Citangkil pada 25 Maret 2021 dan penulis dinyatakan lulus oleh majelis penguji skripsi.