Seribu alasan mahasiswa ketika menjelaskan skripsi belum juga selesai. Mager menghadap Dosen Pembimbing Skripsi yang suka coret-coret, belum lagi malas baca buku, tidak ada ide, hingga sibuk dengan aktivitas lain.
Keterlambatan mahasiswa menyelesaikan skripsi tidak hanya alasan itu saja. Terkadang mahasiswa masih bingung dengan judul dan topik penelitiannya. Sehingga untuk mengerjakannya masih bingung.
Padahal setiap Dosen akan memberikan bimbingan agar penelitian kita sesuai dengan aturan dan bisa dipertanggungjawabkan. Mahasiswa sudah overtingking dengan revisi yang begitu banyak.
Untuk itulah perlu adanya strategi mahasiswa tingkat akhir agar cepat menuntaskan skripsi. Jangan sampai skripsi jadi penghambat kelulusan, jadi mahasiswa abadi, atau bahkan bisa drop out karena sudah terlampau lama.
Ini jalan ninja yang bisa dijalankan mahasiswa. Strategi Asal Bapak Senang, selanjutnya disebut ABS, adalah cara yang pernah saya lakukan ketika mengerjakan skripsi dan tugas laporan lainnya.
Jangan berpikir ABS itu untuk menyenangkan Dosen Pembimbing. Tidak! Mahasiswa anti jadi penjilat atau cara tidak baik. Bagaimana pun Dosen Pembimbing harus dihormati dan bersikap baik, karena saya percaya manfaat ilmu karena ridho dari guru atau dosen kita.
ABS di sini untuk menyenangkan diri sendiri. Asal saya (Bapak) senang, saya menempatkan tubuh ini sebagai "bapak" yang harus dibuat senang.
Mungkin penyebab malas mengerjakan skripsi karena kita belum bisa menerima dan merangkul skripsi dengan riang gembira. Penting untuk mengatasinya dengan membuat tubuh kita senang. Diharapkan dengan kondisi tubuh yang sudah senang, maka hati dan pikiran bisa jernih untuk berpikir.
Metode ABS ini saya terapkan sejak awal menjadi penulis Skenario Film di sebuah rumah produksi. Tim penulis skenario kerap melakukan pertemuan untuk mengembangkan ide cerita film di tempat yang menyenangkan. Biasanya di warung kopi, rumah makan, di halaman rumah hingga di atap gedung apartemen pun pernah.
Ketika tubuh sudah releks, kita akan nyaman bekerja. Ini bisa diterapkan juga ketika saya sedang menyusun Skripsi. Bahkan menganjurkan kepada kawan-kawan mahasiswa untuk melakukannya.
Resto makanan siap saji yang selalu menjadi pilihan. Apalagi buka 24 jam dan dilengkapi fasilitas internet gratis.
Pada dasarnya, saya tidak bisa kerja jika perut lapar. Makanan dan minuman adalah obat ampuh agar bisa terus bekerja. Bosan jika sendiri, jadi butuh suasana yang bisa jadi hiburan.
Setiap orang tentu akan berbeda cara. Bagi orang yang menyukai ketenangan, pilihan berdiam di kamar bisa jadi pilihan. Bisa juga sambil mendengarkan musik dan juga menyeruput kopi atau teh hangat.
ABS hanya bisa dipahami oleh diri kita sendiri untuk bisa bisa menyenangkan. Menyusun skripsi itu tidak mudah, namun bisa selesai asal konsisten mengerjakannya. Proses panjang bisa dilewati. Menikmati berproses pun harus ditanamkan sejak awal.
Jika sudah lelah, istirahat. Mata sudah ngantuk, ya tidur. Perut lapar, ya makan. Jam kerja bisa dikelola juga dengan ABS, sesuaikan waktu luang dan nyamanmu. Terpenting adalah bikin rencana dan ada target pencapaian setiap hari.
Contohnya, sehari harus bisa menghasilkan dua halaman. Atau dalam sehari memiliki waktu dua jam untuk konsentrasi mengerjakan skripsi. Usahakan setiap hari harus berhadapan dengan skripsi, entah untuk mengetik, mengedit, atau membaca ulang.
Menjaga hubungan baik dengan dosen pembimbing itu penting dengan adab dan akhlak. Dosen pembimbing akan mengutamakan mahasiswa yang rajin menghadap dan cepat menyelesaikan revisi. Buktikan keseriusan mengerjakan skripsi setiap kali ketemu Dosen Pembimbing.
Hubungan sesama mahasiswa pun harus dijaga dengan baik. Kita pasti membutuhkan untuk curhat, mintak pendapat, saling menyemangati, sampai pinjam buku. Jika ada mahasiswa yang malas dan banyak alasan, sebaiknya tidak dekat-dekat dulu, (maaf) nanti terbawa malas lagi.
Jangan menyerah pada kemalasan dan merasa tidak bisa. Setiap orang yang mau berproses, pasti ada solusi dan jalan kemudahan. Sekarang jadikan ABS sebagai ungkapan sayang kepada skripsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H