Pelabuhan Merak adalah sebuah pelabuhan penyeberangan yang berada di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten.Â
Pelabuhan ini menjadi sangat sibuk karena melayani penyebrangan yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatra yang dipisahkan oleh perairan Selat Sunda.
Seiring perkembangan jaman, Pelabuhan Merak mengalami banyak sekali perubahan dan peningkatan kualitas pelayanan. Sekitar lima puluh ribu penumpang setiap harinya menggunakan jasa penyebrangan Pelabuhan Merak.
Bagi Anda yang pernah ke Pelabuhan Merak, yuk cari tahu fakta unik tentang perkembangan Pelabuhan Merak.
1. Dibangun H.W. Deandels
Tidak hanya membangun Jalan  Raya Pos Anyer - Panarukan, kedatangan H.W. Daendels juga yang pertama kali merancang pembangunan Pelabuhan Merak. Sejak menginjakkan kaki pertama kali ke Anyer pada 1 Januari 1808, Daendels telah memutuskan untuk membangun pelabuhan pertahanan untuk tempat bersandar armada kapal laut pasukan Perancis.
Ribuan tenaga kerja dipaksa untuk mengurug dan mempersiapkan pembangunan pelabuhan ini. Sayangnya karena kekurangan tenaga kerja, hingga Daendeles kembali ke Belanda pada tahun 1881, Pelabuhan tidak dibangun dengan sempurna.
Hingga akhirnya Pelabuhan Merak diduduki tentara Inggris. Sejak itu pula pelabuhan ini menjadi tempat bersandar kapal dagang maupun kapal militer.
2. Pelabuhan Perintis di Indonesia
Pelabuhan Merak kemudian kembali diambil alih oleh kolonial Belanda. Pelabuhan Merak dibuka pada tahun 1912 dan menjadi satu-satunya pelabuhan penyeberangan dari Pulau Jawa (Merak) ke Pulau Sumatera (Panjang), sehingga Pelabuhan Merak menjadi pelabuhan perintis yang beroperasi sebagai pelabuhan penyeberangan antar pulau.