Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjadi Raja di Pemandian Purbakala Citaman, Jernih dan Menyehatkan

28 Januari 2021   12:59 Diperbarui: 28 Januari 2021   13:02 2279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto di dasar kolam yang jernih (Foto Khairul Umam)

Meski sudah berusia ribuan tahun, Kolam Purbakala Citaman masih terjaga kualitas air yang segar dan jernih. Pemandian yang berada di bawah Gunung Pulosari ini berada di tengah persawahan, meski begitu jangan khawatir kualitas air tidak pernah berubah dalam kondisi cuaca apa pun.

Di kolam ini terdapat sumber mata air yang tak pernah henti keluar dari sela-sela bebatuan. Bahkan saat musim kemarau pun debit air tidak mengurang. Inilah pesona wisata alam yang berada di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan sumber air yang sudah dijadikan tempat pemandian sejak jaman purbakal.

Akses jalan menuju Pemandian Purbakala Citaman saya tempuh dari Kota Cilegon dengan mengendarai sepeda motor bersama seorang kawan. Perjalanan melewati Jalan Raya Anyer -- Carita cukup mulus. Setelah sampai Desa Carita, pilih jalan ke kiri menuju Jalan Raya Jiput -- Caringin.

Ketika sudah sampai Jiput, sebaiknya bertanya ke warga sekitar. Ini karena akses masuk ke dalam kawasan Pemandian Citaman tidak ada gapura atau petunjuk. Saat itu yang menjadi patokan saya adalah Masjid Jami Al-Dzikro, Desa Sukaraja. Akses jalan kampung kondisinya tidak bagus, berbatu dan menanjak. Perlu hati-hati.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam lebih, sampai juga di Kawasan Pemandian Citaman yang berlokasi di Kampung Cigadung, Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kendaraan bisa dititipkan di parkiran yang di kelola warga di ujung Kampung Cigadung. Akses jalan bersebelahan dengan aliran irigasi menuju lokasi pemandian. Meski pun harus berjalan kaki 5 menit, namun pemandangan persawahan membuat tetap sejuk.  Bagi pecinta tanaman hias jenis keladi, sepanjang irigasi bisa menemukan berbagai jenis keladi hias tumbuh liar.

Suasana alami kolam pemandian masih terpelihara dengan susunan batu-batu hitam sebagai pembatas di sekelilingnya. Tanaman sejenis aren tumbuh di sekitar kolam membuat teduh dari sinar matahari. Memasuki wisata ini cukup membayar tiket Rp5.000 perorang. Murah banget kan?

foto di dasar kolam yang jernih (Foto Khairul Umam)
foto di dasar kolam yang jernih (Foto Khairul Umam)

Kedalaman kolam paling dalam hingga 2 meter berada di kolam terkecil dengan batu besar di sebelahnya. Sementara kolam yang lebih besar kedalaman sekitar 1 meter. Jadi pemandian ini aman untuk wisata keluarga. Anak usia 6 tahun ke bawah tetap dalam pengawasan orang tua.

Sebagai pemilik tubuh dengan tinggi 175 cm, jujur saya tidak begitu leluasa berenang. Ini karena ketinggian air ketika saya berdiri sebatas pinggang. Sementara dasar kolam terdapat bebatuan berbagai ukuran, dari yang kecil hingga besarnya mencapai permukaan air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun