Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Minang Rua, Keajaiban Panorama Sai Bumi Ruwa Jurai

27 Desember 2020   18:09 Diperbarui: 27 Desember 2020   18:34 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Minang Rua / dokpri/ IG @minangrua_official

Tidak ada hiruk pikuk pengunjung yang bermain pasir atau berenang di air yang membiru itu. Sejak pandemi yang membawa virus misterius menyerang, bumi Lampung Selatan pun turut merasakan dampaknya. Hanya deburan ombak yang terus menari bersama nyanyian angin yang tak ada henti.

Pantai Minang Rua / dokpri/ IG @minangrua_official
Pantai Minang Rua / dokpri/ IG @minangrua_official

Aku dan secangkir robusta pekat di tepi Pantai Minang Rua. Deburan ombak begitu syahdu, angin yang berbisik akan kesabaran. Sendiri tak berarti sepi. Hanya soal keadaan yang mengharuskan berjarak.

Pekat robusta dari lereng Gunung Rajabasa tidak membuatku merasa kesepian. Si pahit hitam menjadi kenikmatan yang harus terus disyukuri. Keindahan Pantai Minang Rua membawa ketentraman hidup. Sebagai pejalan intovert, sendiri lebih baik dari pada berada di tengah keramaian namun merasa sendiri.

segelas kopi dari atas villa/ dokpri
segelas kopi dari atas villa/ dokpri

Berada di balik perbukitan Bakauheni, Pantai Minang Rua tersembunyi dengan keindahan alamnya. Berada di Desa Klawi, Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, garis pantai berbentuk tapal kuda berada di antara perbukitan yang menghijau.

Minang Rua tercipta dari pohon pinang yang berjumlah dua. Bahasa lokal Lampung menyebutnya Minang Rua atau dua pohon pinang. Keberadaan pohon pinang yang banyak tumbuh di sekitar pantai inilah menjadi asal muasal sebutan Pantai Minang Rua oleh masyarakat sekitar.

Gua Lalai /dokri
Gua Lalai /dokri

Keindahan pasir putih nan landai yang terhampar, pantai ini memiliki pesona alam lainnya yang beragam. Kontur pantai berbatu yang berada di dua sisi menciptakan destinasi yang indah. Di sinilah terdapat gua alami yang langsung menghadap pantai di sebelah kanan.

Gua Lalai / dokpri/ IG @minangrua_offical
Gua Lalai / dokpri/ IG @minangrua_offical

Terdapat Gua Lalai tercipta dari bebatuan yang tiap hari terkena deburan ombak. Tingginya tidak lebih dari 7 meter dengan lebar tiga meter. Semakin ke dalam ruang semakin menyempit. Tidak direkomendasikan memasuki gua ini karena berbahaya.

Di sisi yang lain, bebatuan di sebelah kiri membentuk cekungan yang menjorok ke dalam. Airnya yang berwarna hijau jerni dijuluki sebagai Green Canyon.

Green Canyon /dokpri
Green Canyon /dokpri

Bebatuan dengan kontur yang unik, rimbun pohon bakau yang besar membuat sejuk tempat ini. Apalagi air berwarna hijau terlihat menarik untuk berfoto. Jika ingin memacu adrenalin bisa bermain tali gantung, seperti Tarzan sebelum melompat bebas ke dalam air.

Green Canyon /dok IG @minangrua_offical
Green Canyon /dok IG @minangrua_offical

Di Green Canyon ini kita bisa berenang dan menyelam. Terdapat aneka biota laut yang bisa dijumpai di dasar air. Jika beruntung kita bisa menjumpai ikan badut atau nemo.

Puas bermain di pantai, saatnya beralih ke tebing bukit. Terdapat air terjun yang sangat indah. Lokasinya tersembunyi di balik perkebunan pisang. Bernama curug Jemara, air terjun ini unik karena terdapat tiga tingkat air terjun.

Curug Jumara/dokpri/ IG @minangrua_official
Curug Jumara/dokpri/ IG @minangrua_official

Tingkat pertama setinggi 5 meter dan dibawahnya terdapat kolam yang luas. Tingkat di atasnya hanya setinggi 1 meter dan membentuk kolam cekungan bebatuan. Tingkat puncak setinggi 10 meter dengan arus air deras yang jatuh dari bawah.

Curug Jemara/Dokpri
Curug Jemara/Dokpri

Airnya yang jernih dengan kontur bebatuan keras menghitam membuat curug Jemara begitu eksotis. Tidak kalah  instagramable jika ingin mengabadikan momen berlibur di sini.

Keajaiban Pantai Minang Rua yang terakhir adalah sebagai tempat penyu bertelur. Hamparan pasir putih inilah membuat para penyu memilih bertelur disini.

Pelepesan tukik /dokpri / IG @minangrua_official
Pelepesan tukik /dokpri / IG @minangrua_official

Sebagai penyelamatan telur penyu, warga setempat membuat penangkaran tukik. Telur-telur penyu yang sudah ditinggalkan oleh induknya akan dipindahkan ke lokasi penangkaran. Kita juga bisa melihat langsung tukik-tukik kecil di kolam penangkaran.

Pesona keindahan Pantai Minang Rua menjadi destinasi populer baru di Provinsi Lampung. Dikelola oleh Pokdarwis menjadikan kawasan pantai lebih rapi dan bersih. Sejumlah fasilitas pendukung pun dibangun, seperti kamar mandi, musolah, gajebo dan spot foto. Sejumlah villa dan rumah makan dengan harga merakyat pun sudah tersedia.

dokpri
dokpri

Tertarik berkunjung?

Akses jalan menuju Pantai Minang Rua sudah cukup bagus. Apalagi akses dari Pelabuhan Bakauheni sangatlah dekat bagi para wisatawan dari Pulau Jawa. Perjalanan hanya 20 menit setelah keluar dari pelabuhan. Sedangkan dari pusat kota Bandar Lampung bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan.

Patokannya adalah Pombensi Garuda Bakauheni, kemudian masuk ke jalan perkampungan dan ikuti saja petunjuk jalan. Lebih simpel bisa pakai google maps.

Minang Rua di kala senja/dokpri
Minang Rua di kala senja/dokpri

Pantai Minang Rua bisa dijadikan destinasi wisata pilihan saat liburan. Keindahan alam Sai Bumi Ruwa Jurai (semboyan Lampung) yang sangat mempesona akan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.  Jangan lupa terapkan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun