Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bacalon Walikota Cilegon Tolak Positif Covid-19 dengan Mengerahkan Rombongan Bersenjata Golok

11 September 2020   22:25 Diperbarui: 11 September 2020   22:27 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber IG @relawanratuatimarliati

Jangan dulu sebut warga Cilegon bandel tidak patuhi aturan PSBB, sebab Wakil Walikota Cilegon yang dinyatakan positif Covid-19 dari tes swab saja menolak mentah-mentah.

Di artikel sebelumnya, Usai Ditegur Mendagri, Wakil Wali Kota Cilegon Postif Covid-19. Tidak cukup menerima dengan hati legowo, Ibu Ratu Ati Marliati  malah membawa perbandingan surat hasil tes swab negatif dari rumah sakit berbeda, yaitu Siloam dan RSKM.

Penolakan spontan dilakukan Tim Pemenangan Ratu Ati sesaat setelah KPU Cilegon mengumumkan hasil Tes Swab pada Selasa Malam, 9 September 2020.

Mentang-mentang petahana dan keluarganya sudah berkuasa di Cilegon selama 20 tahun, Ratu Ati, esok paginya datang mengerahkan massa ke RSUD Cilegon untuk ikut tahapan tes kesehatan lanjutan.

Rombongan yang mengawal Ratu Ati berpakaian jawara, lengkap dengan senjata tajam golok yang terselip di pinggangnya. Tidak ada yang bisa kenghentikan mereka, bukan karena takut golok, tapi takut tertular virus corona dari Ratu Ati.

Apa yang dilakukan Ratu Ati memang diluar kewajaran layaknya seorang pemimpin.  Jargon kampanye "Sukses Cilegon Tak Boleh Henti" seperti tidak mencerminkan sebagai pemimpin yang sukses.

Sampai saat ini, belum ada keterangan apa pun dari pihak KPU Cilegon dan Gugus Tugas Covid-19 yang menerangkan kondisi Ratu Ati dalam menjalankan isolasi mandiri. Hal ini membuat warga Cilegon merasa tidak adil dalam perlakuan pasien Covid-19, ada yang dijemput paksa untuk menjalani perawatan di RSUD Banten atau Wisma Atlet Kemayoran.

Kemana Ibu Ratu Ati kini? Sebuah pertanyaan besar yang seharunya ada keterbukaan informasi dari pihak terkait. Ini kemudin membuat banyak orang was-was, apakah menjalani Isolasi Mandiri atau masih aktif berkegiatan dengan tim pemenangannya?

Jika dibeberkan dalam pelanggaran protokol kesehatan, Ratu Ati jelas-jelas sudah tidak mau melakukan isolasi mandiri dan mendatangi rumah sakit dengan membawa rombongan.

Secara etika politik, menolak ketetapan KPU Cilegon dengan menganggap tes swab tandingan dari rumah sakit lain adalah tidak dibenarkan dalam proses tahapan Pilkada.

Menanggapi adanya hasil tes bandingan yang menyatakan negatif, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten, Budi Suhendar menjelaskan, pemeriksaan positif dan negatif dalam waktu dekat bisa saja terjadi. Jadi yang negatif tidak bisa menghilangkan hasil yang positif dan yang positif juga tidak bisa menghilangkan hasil yang negatif, jadi semua punya makna. IDI kemudian merekomendasikan status positif Covid-19, karena untuk mencegah penularan dan hal-hal yang merugikan oleh calon Ratu Ati.

Sayangnya, Tim Pemangan Ratu Ati lebih sibuk pembenaran sendiri. Mencoba menggiring opini melalui media bahwa ada yang mendzolimi Ratu Ati, bahkan menganggap berita-berita dari siaran pers KPU Cilegon dianggap hoax atau tidak benar di media sosial oleh para pendukungnya.

Ratu Ati tidak menunjukan kematangan berpolitik. Padahal keluarganya cukup lama menjadi penguasa Kota Cilegon.  Ayah Ratu Ati,  Tb Aat Syafaat, mantan Wali Kota Cilegon periode 2000-2010. Aat pernah menjadi pesakitan di KPK karena terbukti membuat negara rugi sebesar Rp11,5 miliar dalam kasus korupsi proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kubangsari. Estafet kepemimpinan Cilegon dilanjutkan oleh adik Ratu Ati, Tb Iman Ariyadi. Namun sayang di tahun 2017 tertangkap KPK karena kasus suap perizinan Amdal Transmart senilai Rp1,5 Miliar.

Ironis memang, sebai

apalagi hari ini ada lonjakan besar kasus pasien Covid-19. Sebanyak 23 warga Kota Cilegon terkonfirmasi positif, dari 198 menjadi 221 kasus sebagaimana dirilis Dinas Kesehatan Kota Cilegon.

Udah ya, jangan bandel! Virus Corona tidak takut dengan golok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun