Hujan masih tetap turun deras malam ini. Para korban banjir bandang di Kota Cilegon kembali was-was.
Banjir bandang yang datang senin siang, 4 Mei 2020 telah membuat warga yang tinggal di bawah gunung menjadi tidak tenang. Ada kekhawatiran banjir bandang susulan akan datang kembali.Â
Ironis memang, seperti yang dialami warga Gerem Keagungan, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon setelah dihantam banjir bandang, hingga senin malam  belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.
Sejak siang, warga bergotongroyong membersihakan lumpur, batu-batu, dan batang pohon dengan peralatan seadanya. Meski pun sudah menghubungi tim SAR dan PMI untuk dikirimkan bantuan alat berat, namun hingga malam ini belum juga datang.
"Bisa minta tolong, kali aja kenal sama pemilik alat berat yang bisa bantu. Kita udah gak kuat angkat batu-batu besar. Butuh segera alat berat," kata seorang kawan yang menghubungi saya malam ini.
Banjir bandang telah menghantam sedikitnya lima rumah warga, dua pondok pesantren, dan satu majlis talim. Air sudah surut tapi meninggalkan tanah lumpur tebal, batu-batu pegunungan, dan akar batang pohon dengan ukuran besar. Sungguh sulit dibersihkan jika mengandalkan tenaga orang-orang yang berpuasa.
"Respon dari pemerintah sangat lambat. Kasihan warga yang terdampak, buat makan buka puasa saja tadi tidak ada, apalagi cepat kirim pertolongan alat berat," katanya lagi.
Entahlah situasi seperti ini, sepertinya Pemkot Cilegon masih gagap menghadapi bencana.
Tidak pernah henti, tanpa alat berat pun, warga kembali bergotongroyong membersihkan puing-puing di tengah gelap gulita.
Cuaca dingin bersamaan dengan gerimis yang terus-terusan turun tidak membuat warga patah semangat. Gotongroyong demi membantu tetangga yang terdampak.
Batu-batu dan batang pohon berukuran besar. Jika tidak segera dibersihkan, bisa berdampak menghambat aliran air yang terus turun dari atas gunung. Dikawatirkan jika saluran air terbendung akan mengakibatkan banjir yang meluas ketika hujan deras kembali turun.
Tenaga manusia memiliki keterbatasan untuk mengangkat bebatuan dengan ukuran besar. Musibah memang datang tanpa direncanakan, namun Tim yang dibentuk Pemerintah dalam menangani kebencanaan harusnya sudah siap, sigap, dan profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI