Puasa yang seharusnya berdampak baik pada kesehatan dan mendetox semua racun dari dalam tubuh, akan terbalik kondisinya jika berlebihan makan dan minum.
Buka puasa, sesuai anjuran Rasulullah cukup dengan makanan manis seperti kurma dan air mineral. Berbuka hanya untuk membatalkan puasa, bukan aksi mengenyangkan perut.
Kembali pada hakekat puasa, menahan lapar dan haus hanya bagian dari media pembelajaran untuk bisa menahan diri dari hawa nafsu.Â
Alangkah baiknya jika pada waktu magrib cukup untuk sekedar membatalkan. Selanjutnya, makan tetap memperhatikan porsi normal, tanpa berlebihan.
Dengan tetap memperhatikan asupan makanan secara normal, menjalankan ibadah lainnya seperti salat taraweh pun tidak akan terganggu.Â
Berbeda ketika perut menjadi penuh karena banyak makanan yang masuk, menjadi begah, ruang untuk oksigen menjadi berkurang, dan efeknya tubuh akan mengantuk.Â
Yuk, kita peduli dengan perut kita. Puasa bukan lagi menahan lapar, jadi jangan ada aksi balas dendam memenuhi perut dengan makanan.
Tetap sehat agar ibadah tetap lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H