Sulit memang untuk membatalkan pesta yang sudah direncanakan secara matang. Jadi dilema juga bagi penerima undangan terlebih yang punya hajat adalah keluarga dekat, teman dekat, atau rekan kerja.
Perlu ada kesadaran sosial dari pemilik hajat, mematuhi social distancing dengan tidak menggelar pesta pernikahan. Mencegah lebih baik dari pada menjadi tempat penyebaran virus yang dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat luas terinfeksi.
Dilema juga bagi tamu undangan seperti saat ini. Tidak mungkin rasanya ketika datang tidak bersalaman dan tidak ada basa basi bercanda. Kemudian saat memberi selamat kepara pasangan yang berbahagia tidak mengulurkan salam. Padahal tangan kedua mempelai menjadi media penyebaran yang paling besar. Setiap orang yang bersalaman akan meninggakkan virus.
Ancaman virus corona yang semakin meluas tentu sangat rentan dengan penyebaran di sebuah pesta. Tercatat saat ini saja, sedikitnya 38 orang meninggal dan 450 orang positif.
Saat ini kita masih asik dan menganggap kondisi baik-baik saja dan terkesan tidak patuh melakukan isolasi diri. Baru saat laporan kasus Covid-19 semakin banyak kita asik mengomentari kinerja pemerintah tidak benar. Padahal bisa saja karena kita tidak patuh dengan protokol kesehatan menjadi sebab penyebaran semakin meluas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H