Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Pecak Bandeng Khas Sultan Banten

16 Februari 2020   13:48 Diperbarui: 17 Februari 2020   05:01 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecak bandeng, Sawah Luhur (dok. dimanaja.com)

Dahulu pecak bandeng menjadi makanan favorit di kalangan keluarga Kesultanan Banten. Sebagai wilayah kerajaan islam yang berada di daerah pesisir, olahan ikan bandeng menjadi menu wajib yang selalu disuguhkan dalam berbagai acara.

Kini kenikmatan pecak bandeng itu masi bisa kita rasakan. Kelezatan sambel khas pecak dan aroma ikan bandeng bakar serasa menjadi anak sultan saat menyantapnya.

Rumah makan Pecak Bandeng Sawah Luhur yang berada di Jalan Raya Pontang, Sawah Luhur, Kabupaten Serang Banten kini menjadi rumah makan yang menyediakan pecak bandeng rasa sultan itu. Lokasi mudah terjangkau dan dekat dengan Kawasan Cagar Budaya Banten Lama.

Pecak Bandeng yang dikelolah oleh keluarga Haji Arjawi ini sudah berdiri lebih dari sepuluh tahun. Meskipun tempatnya sederhana dan bangunan terbuat dari gubug bambu, akan terasa nyaman jika sambil melihat pemandangan petak Bandengan (kolam ternak ikan bandeng) dan rindangnya pohon bakau di sekitarnya.

Pecak bandeng, Sawah Luhur (dok. dimanaja.com)
Pecak bandeng, Sawah Luhur (dok. dimanaja.com)
Sawah Luhur merupakan pusat peternakan ikan bandeng terbesar di Banten. Berada di daerah pesisir, ikan bandeng dapat hidup dengan baik di air payau. Ikan segar yang berasal dari Bandengan inilah yang membuat ikan bandeng bakar memiliki aroma khas.

Kesegaran aroma ikan bakar terpadu serasi dengan sambal pecak dapat meningkatkan selera makan. Haji Arjawi berhasil meracik sambal pecak yang berbeda dengan rumah makan lainnya. 

Siapa pun orang yang merasakan nasi hangat bercampur sambal pecak, akan mendapatkan sensasi selera makan yang paling enak.

Oh iya, sambal pecak di sini memang istimewah. Dari aroma terasi bakarnya saja sudah terasa lezat. Tampilannya sederhana hanya terlihat hijaunya cabe rawit yang ditumbuk, bercampur coklatnya terasi, gula aren dan buah asam muda yang dirajang. 

Ini resep rahasia yang sulit untuk dicontoh oleh siapa pun, sehingga sambal pecak yang merendam bandeng bakar menjadi lebih spesial.

Satu porsi pecak bandeng, juga dilengkapi dengan sayur asam dan lalaban. Sayur asam di sini juga punya cita rasa yang tidak kalah nikmatnya. Segar dan harum dari bumbu buah asam.

Lalaban daun muda batang tikus pun bisa ditemui di sini. Pohon batang tikus yang hidup di daerah pesisir menjadi lalaban wajib yang harus ada. Sejak dulu, lalaban ini menjadi pelengkap dalam hidangan pecak bandeng.

Jika ingin datang ke rumah makan ini, sebaiknya dalam kondisi perut lapar. Kenapa? Karena biasanya orang akan lebih lahap makan dan ingin terus nambah.

Harga yang dibandrol cukup bersahabat. Satu porsi pecak bandeng komplit dengan nasi, sayur asam, lalaban, dan minuman teh hangat dihargai Rp28.000. Aneka makanan lainnya pun tersedia untuk menambah pilihan makanan. Jam buka dari 09.00 WIB sampai waktu magrib.

Tertarik menikmatai pecak bandeng rasa Sultan? Yuk, datang!

Meskipun bertempat di kampung, akses jalan cukup baik dan dekat dengan pusat Kota Serang. Jika berasal dari luar daerah, bisa keluar dari gerbang tol Serang Timur, ikuti petunjuk arah menuju kawasan Banten Lama. 

Sesampainya di lokasi runtuhan Istana Kaibon, ambil Jalan Raya Pontang. Hanya butuh waktu 5 menit bisa sampai di lokasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun