Dahulu pecak bandeng menjadi makanan favorit di kalangan keluarga Kesultanan Banten. Sebagai wilayah kerajaan islam yang berada di daerah pesisir, olahan ikan bandeng menjadi menu wajib yang selalu disuguhkan dalam berbagai acara.
Kini kenikmatan pecak bandeng itu masi bisa kita rasakan. Kelezatan sambel khas pecak dan aroma ikan bandeng bakar serasa menjadi anak sultan saat menyantapnya.
Rumah makan Pecak Bandeng Sawah Luhur yang berada di Jalan Raya Pontang, Sawah Luhur, Kabupaten Serang Banten kini menjadi rumah makan yang menyediakan pecak bandeng rasa sultan itu. Lokasi mudah terjangkau dan dekat dengan Kawasan Cagar Budaya Banten Lama.
Pecak Bandeng yang dikelolah oleh keluarga Haji Arjawi ini sudah berdiri lebih dari sepuluh tahun. Meskipun tempatnya sederhana dan bangunan terbuat dari gubug bambu, akan terasa nyaman jika sambil melihat pemandangan petak Bandengan (kolam ternak ikan bandeng) dan rindangnya pohon bakau di sekitarnya.
Kesegaran aroma ikan bakar terpadu serasi dengan sambal pecak dapat meningkatkan selera makan. Haji Arjawi berhasil meracik sambal pecak yang berbeda dengan rumah makan lainnya.Â
Siapa pun orang yang merasakan nasi hangat bercampur sambal pecak, akan mendapatkan sensasi selera makan yang paling enak.
Oh iya, sambal pecak di sini memang istimewah. Dari aroma terasi bakarnya saja sudah terasa lezat. Tampilannya sederhana hanya terlihat hijaunya cabe rawit yang ditumbuk, bercampur coklatnya terasi, gula aren dan buah asam muda yang dirajang.Â
Ini resep rahasia yang sulit untuk dicontoh oleh siapa pun, sehingga sambal pecak yang merendam bandeng bakar menjadi lebih spesial.
Satu porsi pecak bandeng, juga dilengkapi dengan sayur asam dan lalaban. Sayur asam di sini juga punya cita rasa yang tidak kalah nikmatnya. Segar dan harum dari bumbu buah asam.
Lalaban daun muda batang tikus pun bisa ditemui di sini. Pohon batang tikus yang hidup di daerah pesisir menjadi lalaban wajib yang harus ada. Sejak dulu, lalaban ini menjadi pelengkap dalam hidangan pecak bandeng.