Indonesia, penuh warna warni cerita terbentang dari Sabang  sampai Marauke.
Indonesia, tidak pernah habis untuk diceritakan dari berjuta sudut pandang anak bangsa.
Terimakasi Kompasiana telah menjadi platform blog yang menampung berjuta ragam cerita Indonesia.
(Kutipan Caption Instagram @gordonranger)
Saya mencoba taaruf dengan Kompasiana. Sejak dulu selalu menjadi rujukan bahan bacaan digital. Namun setelah aktif menulis secara konsisten dalam satu bulan ini. Saya terkejut dengan respons pembaca yang cukup baik. Inilah kemudian yang membuat saya merasa tertarik untuk datang di acara Kompasianival 2019 di Mall One Bell Park, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin.
Setelah mengikuti  dua mata kuliah di Kampus, Sabtu siang saya meluncur ke Jakarta. Butuh waktu 3,5 jam perjalanan dengan menggunakan transportasi umum (Bis, Transjakarta, dan Ojol) dari Cilegon, Banten. Pukul 15.00 WIB saya telah sampai di tempat pelaksanaan Kompasianival 2019.
Nyaris tidak ada yang saya kenal dalam acara tersebut. Namun saya tetap enjoy mengikuti rangkaian acara hingga akhir-- dengan risiko perjalanan pulang tengah malam.
Cara untuk mengenal lebih dalam harus datang ke Kompasianival memang. Banyak ilmu yang didapat dari para pembicara di panggung utama. Dapat spirit dari Kompasianer yang  didapuk mendapatkan pelakat penghargaan. Semua di dapat dari para jawara, tentu berkat ketekuan dan dedikasi yang besar. Ini menjadi modal untuk menjaga semangat menulis.
Bagi saya, Kompasiana memiliki peran yang sangat besar dalam perkenbangan literasi digital saat ini. Seperti halnya Bineka Tunggal Ika, Kompasiana juga berperan dalam menyatukan berbagai ragam sudut pandang pemikiran terhadap Indonesia.
Banyak cerita dan gagasan yang menggambarkan perkembangan bangsa ini. Keragaman topik, setiap Kompasianer memiliki sudut pandang tersediri dalam menuliskan gagasanya. Semua merekam kondisi kehidupan sosial, budaya, dan aneka ragam kehidupan di Tanah Air.
Di tengah perkembangan informasi digital, Kompasianer semakin cepat merekam segala peristiwa terkini, menanggapi perkembangan isu, hingga menawarkan solusi dari berbagai masalah di negeri ini. Tiap menit, artikel baru selalu bermunculan.
Tanpa hoax dan tanpa ujaran kebencian, menjadikan Kompasiana menjadi rujukan literasi sehat. Tidak ada keberpihakan terhadap golongan apa pun. Memberikan kebebasan mengkritisi dengan logika berfikir penulisnya dengan santun. Edukasi tanpa menggurui. Menulis dengan mengedepankan kebenaran.
Jika dulu aktif menjadi pembaca saja, kini aktif menulis juga sesuatu yang menyenangkan. Dapat menyalurkan hobi menulis. Kemudia ada kepuasan tersendiri ketika mendapat respons pembaca. Apalagi jika artikel bertengger di Artikel Utama, senangnya bukan main. Terima kasih Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H