Muludan adalah tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di daerah Cilegon, Banten. Peringatan hari lahir Nabi ini pun dilaksanakan dalam rentan bulan Robiul Awal. Setiap masjid memiliki caranya yang unik, diantaranya dengan menggelar dzikir dan arak-arakan panjang mulud.
Berikut adalah potret rangkaian acara muludan di Cilegon.
Zikir Mulud
Setiap kampung biasanya memiliki grup Khafillah Zikir yang diminta untuk mengisi acara Muludan di kampung lainnya. Ini menggambarkan adanya silaturahmi yang terjalin antar kampung. Biasanya yang diundang sedikitnya 2 hingga 2 grup. Dimana satu grup bisa beranggotakan sedikitnya 60 orang.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/img-20191109-wa0055-5dc6d7ec097f363408497562.jpg?t=o&v=770)
Namun dalam posisi berdiri pezikir membacakan lagu hanya satu, yaitu : ya Nabi salam. Kemudian dilanjutkan lagi dengan posisi duduk yang kedua, dengan membacakan lagulagu terdiri dari ya Nur, Futur Kulwas, Ta'lam, Masmis, Wulidang, Talaubina Jalar nama, dan Habibun. Â
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573312263978-5dc6d8a6097f365f850b3792.jpg?t=o&v=770)
Panjang Mulud adalah tempat untuk mengangkut makanan, kemudian dibagikan pada perayaan muludan. Istilah atau penyebutan "panjang" ini pun berbagai makna, ada yang menterjemahkan bentuk dari sesajian itu sendiri karena banyaknya Panjang yang ditampilkan atau bentuk kapal yang panjang, ada juga yang mengartikan karena panjangnya prosesi yang harus dilalui dalam rangka memperingati Maulid Nabi ini.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573312932894-5dc6dae9097f36470d35f253.jpg?t=o&v=770)
Panjang Mulud juga mengikuti perkembangan jaman. Sampai-sampai ada warga yang mengeluarkan dalam bentuk motor, barang elektronik, lemari, dan lainnya. Panjang juga biasanya dihias dengan sejumlah lembaran uang kertas dengan nilai dari ratusan hingga jutaan rupiah.
Rangkaian acara diakhiri dengan arak-arakan Panjang Mulud di sekitar kampung.
Kembang Mulud
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573311271912-5dc6d7d7d541df4e02145232.jpg?t=o&v=770)
Uniknya, pembuat Kembang Mulud dilakukan kaum laki-laki. Bahan-bahan yang disiapkan cukup simpel, seperti telur ayam atau bebek, lem yang dibuat alami dari aci, serta kertas warna. Perlu juga adanya sujen atau tusukan telur yang terbuat dari batang bambu.
Tampilan kembang mulud akan terlihat lebih indah. Berbagai bentuk bunga dengan warna warni, menjadikan muludan semakin semarak.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573312729554-5dc6da23097f36277702c902.jpg?t=o&v=770)