Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jalan-jalan Simpel di Semarang

7 November 2019   19:51 Diperbarui: 7 November 2019   19:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata dari kejadian yang dialaminya itu, BCA Mobile menjadi cara simpel menyimpan uang. Hanya dengan satu aplikasi bisa untuk segala keperluan. Saya penasaran, sampai-sampai brosing mencari informasi untuk memastikan kemudahan #GenerasiSimpel.  Benar saja, BCA Mobile sesimpel ini. Silahkan Klik.

"Kita nikmati saja liburan ini, Bang. Sudah jangan dipikirin lagi pesawat yang sudah pergi. Semarang itu banyak tempat wisata yang bagus buat kita jelajahi sembari hunting foto. Pokoknya kita dibuat simpel saja," kata Miftah yang membuatku merasa lebih legah.

Kami langsung memesan taksi online untuk mengantar ke Masjid Agung Jawa Tengah di jalan Gajah Raya, Sambirejo. Pilihan pertama karena menjelang Salat Dzuhur. Saya mencoba untuk ikhlas. Menikmati perjalanan di luar rencana. Semarang memiliki pesona wisata yang beragam. Wajib untuk dijelajahi keindahannya.

Setelah lensa kamera sudah banyak mengambil keindahan Masjid Agung Jawa Tengah  yang memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Timur Tengah dan Yunani itu, perjalanan berlanjut menuju Komplek Sam Po Kong di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.

Sekitar 1O menit kami sampai di tempat bersejarah, karena menjadi persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok yang bernama Zheng He, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Cheng Ho. Bangunan khas Cina berwarna merah dan aktifitas ibadah menjadi menarik untuk diabadikan oleh kamera kami.

Menjelang sore, kami sudah menyusuri Lawang Sewu. Di sini juga bisa menikmati eksotik bangunan yang sebenarnya terlihat seram. Jika sudah memegang kamera, rasa-rasanya sudah tidak kepikiran lagi dengan masalah yang dihadapi. Menjadi fotografer memeng harus bisa mengatur mood, agar tidak berpengaruh dengan hasil jepretan.

Hingga akhirnya kami yang sudah kelaparan memutuskan berjalan menuju Kawasan Simpang Lima. Namun sebelum menuju tempat kuliner, kami mampir ke ATM. Ajaibnya, tanpa kartu, mesin ATM bisa mengeluarkan sejumlah uang.

"Hanya dengan aplikasi BCA Mobile bisa mengambil uang ke ATM. Mantab, kan?" kata Miftah sambil terkekeh.

Saya hanya manggut-manggut dengan pelayanan sesimpel ini. Gila, seperti ini kah kemudahan generasi cardless BCA Mobile? Sampai-sampai memudahkan nasabah BCA melakukan berbagi transaksi di mana dan kapan saja.

Sambil menikmati sisa waktu keberangkatan kereta pukul 20.30 WIB,  kami memilih bersantai dan mengisi perut di warung Nasi Ayam Bu Wido. Seharian berkeliling membuat kalap saat makan. Satu porsi ayam bakar dengan sambal khas cabe rawit telah habis dilahap. Sementara Miftah memilih satu porsi opor ayam bumbu kuning. Harganya yang murah membuat kami menambah makanan lainnya.

"Nantilah saat ada waktu luang mau urus ke Bank. Biar bisa seperti kamu," kata saya yang menginginkan hidup sesimpel BCA Mobile.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun