Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengagumi Tukang Ojek Peduli Wisata Pasca Tsunami

5 November 2019   00:37 Diperbarui: 5 November 2019   00:46 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebut sebagai Tour Guide, Kang Wandi langsung menolaknya. Menurutnya tidak pantas karena tidak terdaftar di kelompok atau perusahaan penggiat wisata. Apa yang dilakukan Kang Wandi hanya kemauan sendiri. Jika pun ada turis yang ingin diantar jalan-jalan, itu karena pemasaran yang dilakukan.

Kang Wandi sering menawarkan keindahan wisata dengan mengirim pesan di setiap akun facebook orang bule. Mengirim gambar dan bercerita. Berharap mendapatkan respon yang baik dan mau datang.

Dalam rentan waktu yang cukup lama, Kang Wandi setia menjadi tukang ojek. Namu hanya motor menjadi alat transportasi yang sudah membawa banyak orang untuk menikmati wisata keren di Banten, tidak hanya bule, turis lokal pun oke.

Kang Wandi tidak pernah memasang tarif seperti layaknya jasa Tour Guide. Traveling menjadi hobinya. Mengantar orang sama saja menikmati jalan-jalan.

Keahlian Kang Wandi yang sering membawa turis ini justru dilirik oleh pemilik penginapan. Jadi ada kerjasama dengan Kang Wandi untuk mengajak siapa pun yang dibawanya menginap. Kang Wandi lagi-lagi tidak menganggapnya kerjasama bisnis, jika pun membawa turis, Kang Wandi tidak pernah meminta bagian. Anggap saja membantu geliat usaha pariwisata. Untungnya pemilik penginapan itu tau diri dan selalu memberikan sejumlah uang.

Sudah hampir setahun rasanya, pesisir Selat Sunda digulung tsunami. Kang Wandi merasa prihatin jika mendengar keluhan pemilik usaha hotel yang sepi pengunjung.

"Kita harus bantu, bro. Minimal membuat cerita baik ke orang-orang, kawasan wisata Taman Jaya dan Ujung Kulon masi bagus dan aman," katanya.

Hantaman gelombang tsunami tidak semua menghancurkan penginapan atau hotel. Kata Kang Wandi, tsunami seperti pilih-pilih, ada yang tersapu air laut dan ada yang tidak. Saya pun mengamini, sempat menjadi relawan pasca tsunami. Garis pantai dan pulau-pulau masi cantik seperti sebelum dijamah gelombang tsunami.

Sosok yang visioner sebagai individu yang peduli dengan wisata Banten. Siapa pun yang bertemu dengannya, pasti akan mendapatkan cerita keindahan darinya. Dari cerita-cerita itu, menjadi media promosi yang berpengaruh besar. Kang Wandi hanya ingin meninggalkan kesan yang baik dari apa yang sudah dilakukannya.

Kehidupan yang sederhana, namun pengalaman dan wawasan Kang Wandi sangat luas. Ia sadar tidak setiap hari ada turis, atau minggu, bahkan sebulan. Di tengah arus persaingan jasa ojek online, Kang Wandi tetap bertahan dengan idealis, menjadi tukang ojek pengkalan.

Kabar baiknya, banyak pelanggan yang selalu menghubungi ketika butuh bantuan. Bahkan dipercaya untuk membawa barang berharga.  Selain itu, kerjasama mengantar barang dengan pemilik usaha londry kiloan, bagi hasil sebesar 20 sangat cukup memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Jika disebut sebagai tukang ojek pangkalan pun, Kang Wandi sudah disibukan dengan panggilan pelanggan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun