Ada JakBook, beda tempat lagi dengan JakBook Festival. JakBook sekelas toko Gramedia, lebih luas, bersih, dan musik yang diputar. Lebih hiduplah di ruangan yang memakan hampir seperempat luas lantai ini. Mungkin semacam pemeran utama dalam film.
Saya yang masi menyerempet generasi milenial, merasa penataan kawasan ini masi biasa saja. Jika sasarannya generasi muda, harusnya tempat ini disulap lebih berwarna. Anak jaman sekarang, tidak lepas dari suasana cozy, asik untuk nongkrong, dan tentu saja istagramable. Ini seperti gula untuk memancing semut berdatangan.
Semoga JakBooK tidak terbawa suasana usang seperti kios yang berada dalam barisan sekat di tiap lantainya. Tidak sesak seperti bunyi 'kernyitan' tangga berjalan. Semoga ketika kembali lagi di sini bisa mendapatkan kenyamanan seperti toko buku di moll. Pedagang yang mendapatkan keberuntungan dari penjualan buku.Â
Cukup sudah menjajal JakBook Pasar Kenari.
Lalu, adakahan yang bisa memberi petunjuk di mana bisa mendapatkan buku Senja di Jakarta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H