Validasi tindakan yang salah bertujuan untuk menggali dan mengetahui alasan/maksud/tujuan murid melakukan pelanggaran. Setiap tindakan dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar. Seorang guru perlu mengenali tujuan dari setiap tindakan murid. Restitusi tidak menyarankan guru bicara ke murid bahwa melanggar aturan adalah sikap yang baik, tapi dalam restitusi guru harus memahami alasannya, dan paham bahwa setiap orang pasti akan melakukan yang terbaik di waktu tertentu. Kalau guru memahami kebutuhan dasar yang mendasari tindakan murid maka guru akan menemukan cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan berkolaborasi dengan murid untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.
Menanyakan keyakinan bertujuan untuk memunculkan motivasi internal dan menghubungkan keyakinan anak/murid dengan keyakinan kelas. Ketika identitas sudah stabil dan tindakan yang salah telah divalidasi, maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan. Guru dapat membantu dengan bertanya, seperti apa jika mereka menjadi orang seperti itu. ketika anak sudah mendapat gambaran yang jelas tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, guru dapat membantu anak-anak tetap fokus pada gambaran tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H