Mohon tunggu...
Farid Abdurrahman
Farid Abdurrahman Mohon Tunggu... -

Fund Manager yang suka jalan-jalan dan fotografi :)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sepeda Motor Dilarang: Solusi Naik Bis Gratis?

17 Desember 2014   22:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Lalu lintas merupakan masalah utama kota metropolitan Jakarta selain banjir. Tapi sebetulnya solusi lalu lintas Jakarta tidak begitu sulit karena solusinya sudah ada di kota-kota besar lain di dunia. Cara agar masalah di Jakarta menurun, pemimpin harus sudah banyak mengunjungi kota besar di dunia. Ada keunikan dari kota-kota besar di dunia yang bisa dicontek untuk memperbaiki permasalahan kota Jakarta. Misalnya, Jakarta belum punya jaringan MRT yang luas dan jalan tol yang masih sedikit. Kalau misalnya Jakarta sudah memilki fasilitas seperti kota lain di dunia tapi lalu lintas masih macet, baru deh pusing dan harus cari ide baru yang pertama di dunia a’la Jakarta.

Mengenai kebijakan baru: pelarangan sepeda motor di jalur Thamrin-Medan Merdeka Barat, saya kurang setuju dengan solusinya. Saya setuju dengan niat untuk mengurangi tingkat kecelakaan, tapi solusinya saya rasa kurang tepat. Solusi agar kecelakaan sepeda motor menurun adalah membangun jaringan MRT yang luas, sehingga orang lebih suka pakai itu karena tidak terkena kemacetan. Mengingat, salah satu alasan utama kenapa orang lebih suka menggunakan sepeda motor karena sepeda motor dapat menorobos kemacetan Jakarta secara efektif dan efisien.

Baiklah, Pemkot DKI keukeuh melarang sepeda motor di ruas tersebut. Menurut saya, daripada menyediakan bis gratis yang bisa dinaikin siapa aja selain pengendara sepeda motor dan juga masih menggunakan bensin. Alangkah lebih baik kalau DKI mencontek kota besar lain di dunia ini.

Beijing: Sepeda Motor Dilarang; Sepeda Didukung


Jakarta, bukan kota satu-satunya di dunia yang melarang sepeda motor di beberapa ruas jalan, Beijing, sudah dari dulu. Namun bedanya, Pemkot Beijing menyediakan lajur sepeda khusus yang sangat lebar. Seberapa lebar? Lebar lajur sepeda di Beijing sama dengan lebar lajur mobil. Buktinya dapat dilihat di foto satelit dari Google Maps dan foto dari darat berikut.

Bisa saja Pemkot DKI mencontek kebijakan ini, dengan memberikan dua lajur paling kiri bagi sepeda. Namun saya pesimistis pemkot DKI akan mengambil kebijakan ini karena akan menjadikan lalu lintas tambah parah. Selain itu, di Beijing dan di beberapa kota di Eropa juga, ada penyewaan sepeda. Jika bisa menerapkan penyewaan sepeda gratis bagi pengendara motor dengan menunjukkan STNK atau bagaimana caranya, Jakarta jadi kota yang lebih mengasyikan dan go green!

Hong Kong: Trotoar Melayang


Kalau Anda akan pergi ke Hong Kong, coba deh pedestrian walkway nya. Sangat nyaman, sampai Pemkot Bandung sedang membangunnya karena saking bagusnya ide trotoar melayang a’la Hong Kong ini. Kalau menurut saya, “skywalk” ini lebih pas dibangun di Jakarta karena di Jakarta banyak sekali gedung bertingkat yang bisa dihubungkan dengan skywalk daripada Bandung.

Keunggulan trotoar melayang daripada trotoar biasa diantaranya:



  • Menghubungkan gedung ke gedung, sehingga lebih cepat.
  • Tidak ada cross section dengan jalan kendaraan bermotor, sehingga mengurangi tingkat kecelakaan dan lebih cepat karena tidak perlu menunggu lampu merah untuk nyebrang.
  • Tidak terkena panas, hujan dan becek, karena memiliki atap penutup.
  • Bersahabat dengan kaum difable, karena minim rintangan jalan.
  • Lebih sehat, karena warga lebih senang jalan kaki dan sedikit menghirup asap kendaraan.
  • Bersahabat dengan lingkungan, karena tidak memerlukan energi minyak dan sejenisnya.


Nah dengan keunggulan-keunggulan trotoar melayang ini, saya pikir ini lebih pas diterapkan di Jakarta daripada lajur sepeda selebar di Beijing. Jarang sekali orang Hong Kong menggunakan sepeda motor meskipun diperbolehkan. Tapi kombinasi jaringan MTR dan trotoar melayang di Hong Kong, membuat masyarakat lokal enggan menggunakan moda transportasi lainnya. Fasilitas trotoar melayang (lajur sepeda dan penyewaan), kalau ditiru Jakarta, membuat kota Jakarta go green dan setara dengan kota besar lainnya di dunia daripada bis gratis untuk pengendara sepeda motor.

Atau ada ide lain dari kompasianers untuk Jakarta lebih baik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun